Kamis, 25 April 2013

Olahraga cara Rasulullah SAW



Kesehatan adalah mahkota tak terlihat, dan tidak ada seorang pun yang dapat melihatnya, kecuali mereka yang sakit.”

Olahraga termasuk suatu aktivitas yang penting bagi tubuh kita. Banyak manfaat yang dihasilkan dengan berolahraga secara teratur. Selain bentuk tubuh menjadi lebih indah dan sehat, olahraga dipercaya membangun semangat untuk menjalani hari-hari yang sibuk. Rasulullah SAW adalah insan mulia dengan riwayat sakit paling jarang. Beliau senantiasa dalam keadaan sehat sekalipun melaksanakan tugas dakwah kerasulan yang teramat berat dan menguras pikiran dan tenaga.

Apa rahasia dibalik kesehatan beliau?
Berikut ini adalah beberapa cara hidup sehat yang selalu beliau amalkan:
1. Selalu bangun sebelum subuh
2. Aktif menjaga kebersihan
3. Tidak pernah makan berlebihan
4. Gemar berjalan kaki
5. Tidak pemarah       
6. Optimis dan tidak berputus asa
7. Tidak pernah iri hati
8. Pemaaf

Tanda-Tanda Khusnul khotimah


             Setiap orang meyakini bahwa setiap jiwa yang bernafas pasti akan mengalami kematian. Namun, kesibukan sehari-hari seringkali membuat orang terlena dan lupa bahwa besok atau lusa akan dipanggil oleh Allah SWT. Sampai tiba suatu saat, malaikat datang menjemput, dan pupuslah semua kelezatan dunia beralih menuju kehidupan yang abadi di sisi-Nya.

            Sesungguhnya Pembuat Syari’at Yang Maha Bijaksana telah memberikan tanda-tanda yang jelas sekaligus menunjukan kepada husnul khotimah ( akhir kehidupan yang baik ), maka siapa saja yang meninggal dengan salah dari satu tanda-tanda tersebut, maka baginyalah berita yang menggembirakan. “Ya Allah, akhirilah hidup kami dengan islam, akhirilah hidup kami dengan membawa iman, akhirilah hidup kami dengan husnul khotimah".

Di antara tanda-tanda yang menggembirakan itu adalah sebagai berikut :
1.    Mengucapkan Syahadat Ketika Hendak Meninggal.
2.    Meninggal Dengan Mengeluarkan Keringat di Dahi.
3.    Meninggal Dunia Malam Jum’at atau Pada Siang Harinya.
4.    Syahid Di Medan Perang.
5.    Meninggal Dunia Dalam Keadaan Perang Di Jalan Allah.
6.    Meninggal Dunia Karena Penyakit Tho’un.
7.    Meninggal Karena Penyakit Perut.
8.    Meninggal Karena Tenggelam
9.    Meninggal Karena Tertimpa Reruntuhan
10.  Wanita Yang Meninggal Ketika Mengalami Masa NIfasnya Disebabkan (Melahirkan)
11.    Meninggal Karena Terbakar.
12.    Meninggal Karena Tumor di Rusuk.
13.    Meninggal Dunia Karena Penyakit TBC.
14.    Meninggal Dunia Karena Mempertahankan Harta yang hendak Dirampas.
15.    Meninggal Dunia Dalam Mempertahankan Agama.
16.    Meninggal Dunia Dalam Mempertahankan Jiwa.
17.    Meninggal Karena Berperang di Jalan Allah.
18.    Meninggal Dalam Beramal Sholih.

Kebersihan=Iman



Sesungguhnya mendapat kemenanganlah orang yang membersihkan dirinya “.
QS Al A’la ayat : 14
           
            Tubuh yang banyak bergerak dan bersentuhan dengan hawa panas niscaya akan mengalir keringat dari seluruh bagiannya. Mungkin sedikit dan bisa pula banyak, tergantung masing-masing individu. Baunya pun beragam, ada yang menyengat, ada yang tidak. Bau keringat yang keluar dari beberapa bagian tubuh ada yang lebih tajam daripada keringat yang keluar di bagian lain. Oleh karena itu, bagian yang menyengat tadi harus beroleh perhatian yang khusus.

1. Ketiak
Bagian tubuh ini termasuk paling banyak mengeluarkan keringat sehingga harus diberi perhatian ekstra.
“Lima hal termasuk perkara fitrah: khitan, mencukur rambut kemaluan, menggunting kuku, mencabut rambut ketiak, dan memotong kumis.” (HR. al-Bukhari no. 5889 dan Muslim no. 596)
2. Mulut, Gigi, Gusi, dan Lidah
Kebersihan mulut ini tidak boleh diabaikan seorang wanita yang masih ‘sendiri’, apalagi yang telah bersuami. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan mulut kita.

4. Wajah
Wajah selalu dikedepankan saat berbincang dengan orang lain padahal wajah tidak tertutup dari udara dan debu serta apa yang ada di udara sehingga berpotensi menjadi tempat penumpukan kotoran dan minyak. Karena itu, semestinya wajah beroleh perhatian lebih. Seorang muslim tentunya kurang lebih lima kali sehari membasuh wajahnya saat berwudhu untuk shalat fardhu.

5. Kulit kepala dan rambut
Penumpukan minyak dan keringat, ditambah kulit kepala yang telah mati/mengelupas berpotensi menimbulkan bau yang tidak sedap. Anda bisa mendapati bau ini pada orang yang tidak memberikan perhatian kepada kulit kepala dan rambutnya. Yang semestinya, kepala dan rambut rutin dicuci menggunakan pembersih yang khusus (sampo). Selain dicuci/dikeramas, juga ditata dengan baik/rapi, sebagaimana dicontohkan oleh Nabi n kita. Beliau menyisir rambutnya dan meminyakinya.

6. Pakaian
 “Wahai orang-orang yang beriman, pakailah perhiasan (pakaian) kalian setiap kalian menuju ke masjid.” (al-A’raf: 31)

Wanita muslimah


Wanita adalah salah satu makhluk ciptaan Allah Subhaanahu wata’ala yang mulia. Karakteristik wanita berbeda dari laki-laki dalam beberapa hukum misalnya aurat wanita berbeda dari aurat laki-laki. Wanita memiliki kedudukan yang sangat agung dalam islam. Islam sangat menjaga harkat, martabat seorang wanita. Wanita yang mulia dalam islam adalah wanita muslimah yang sholihah. Cirin-cirinya adalah:

1. Pertama
Wanita muslimah adalah wanita yang beriman bahwa Allah Subhaanahu wata’ala adalah Rabbnya, dan Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam adalah nabi-Nya, serta islam pedoman hidupnya. Dampak itu semua nampak jelas dalam perkataan, perbuatan, dan amalannya.
2. Kedua
Wanita muslimah selalu menjaga sholat lima waktu dengan wudlu’nya, khusyu’ dalam menunaikannya, dan mendirikan sholat tepat pada waktunya, sehingga tidak ada sesuatupun yang menyibukkannya dari sholat itu.

3. Ketiga
Wanita muslimah adalah yang menjaga hijabnya dengan rasa senang hati. Sehingga dia tidak keluar kecuali dalam keadaan berhijab rapi, mencari perlindungan Allah dan bersyukur kepadaNya atas kehormatan yang diberikan dengan adanya hukum hijab ini, dimana Allah Subhaanahu wata’ala menginginkan kesucian baginya dengan hijab tersebut. Allah berfirman:

Artinya: “Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, Karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab:59)

4. Keempat
Wanita muslimah selalu menjaga ketaatan kepada suaminya, seiya sekata, sayang kepadanya, mengajaknya kepada kebaikan, menasihatinya, memelihara kesejahteraannya, tidak mengeraskan suara dan perkataan kepadanya, serta tidak menyakiti hatinya.

5. Kelima
Wanita muslimah adalah wanita yang mendidik anak-anaknya untuk taat kepada Allah Subhaanahu wata’ala, mengajarkan kepada mereka aqidah yang benar, menanamkan ke dalam hati mereka perasaan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya menjauhkan mereka dari segala jenis kemaksiatan dan perilaku tercela.

Allah berfirman, artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim:6)

6. Keenam
Wanita muslimah tidak berkhalwat (berduaan) dengan laki-laki bukan mahramnya.
Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, artinya: “Tidaklah seorang wanita itu berkhalwat dengan seorang laki-laki, kecuali setan menjadi pihak ketiganya” (Riwayat Ahmad)


7. Ketujuh
Wanita muslimah adalah wanita yang tidak menyerupai laki-laki dalam hal-hal khusus yang menjadi ciri-ciri mereka.

8. Kelapan
Wanita muslimah selalu menyeru ke jalan Allah di kalangan wanita dengan kata-kata yang baik,

9. Kesembilan
Wanita muslimah selalu menjaga hatinya dari syubhat maupun syahwat. Memelihara matanya dari memandang yang haram. Allah Subhaanahu wata’ala berfirman:
Artinya : “Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (QS. An Nur: 31)

Hikmah puasa Sunnah


Sebagai sebuah sunah, shaum atau puasa sunnah Senin Kamis memang kedudukan hukumnya "hanyalah" anjuran. Yang biasanya diartikan: jika dilakukan berpahala dan jika tidak dilakukan tidak berdosa. Padahal jika kita mau jujur, sesungguhnya puasa sunnah, seperti juga ibadah-ibadah sunnah lainnya, jika kita tinggalkan maka kita akan rugi. Karena berkurang sudah pahala kebaikan yang semestinya akan kita dapatkan jika kita melakukannya. Tak hanya itu, tetapi jauh lebih penting dari itu adalah lebih dekatnya kita kepada Allah Swt, karena semua amalan sunnah adalah ibadah tambahan sebagai sarana untuk lebih dekat kepada Tuhan Sang Maha Pencipta, Allah 'Azza wa Jalla.

“Segala amal perbuatan manusia pada hari Senin dan Kamis akan diperiksa oleh malaikat, karena itu aku senang ketika amal perbuatanku diperiksa aku dalam kondisi berpuasa.” (HR. Tirmidzi)

Berikut adalah beberapa hikmah dari puasa :
  • ·        merasa lebih baik secara fisik dan mental
  • ·        supaya terlihat dan merasa lebih muda
  • ·        membersihkan badan
  • ·        menurunkan tekanan darah dan kadar lemak
  • ·        membuat tubuh sehat dengan sendirinya
  • ·        mengendorkan/melapaskan ketegangan jiwa
  • ·        menajamkan fungsi indrawi
  • ·        memperoleh kemampuan mengendalikan diri sendiri
  • ·        memperlambat proses penuaan.


Rabu, 24 April 2013

Definisi Kepemimpinan


·         Definisi Kepemimpinan
         Definisi dari kepemimpinan berbeda dengan pemimpin. Pemimpin adalah seseorang yang mampu menjalankan fungsi serta perannya yang tak lain adalah untuk mengatur. seorang pemimpin harus dapat menjadi panutan oleh anak buahnya, karena akan berpengaruh dalam organisasi yang akan di pimpinnya nanti. Apabila untuk citra,kemampuan, ataupun wawasan pada sikap seseorang kurang baaik maka akan berpengaruh pada organisasi yang akan di pimpinnya. Untuk pemimpin juga harus mempunyai kualitas yang baik, dimana ketika menjadi pemimpin dia harus bisa menerapkannya kepada orang-orang yang akan dipimpinya. Jika kepemimpinan adalah identitas yang mengarahkan kerja para anggota organisasi untuk mencapai suatu tujuan organisasi.Kepemimpinan yang baik diyakini mampu mengikat, mengharmonisasi, serta mendorong potensi sumber daya organisasi agar dapat bersaing secara baik dan lebih berani untuk mengambil suatu  keputusan. Pada konsep  Kepemimpinan, mengkaitkan aspek individual seorang pemimpin dengan konteks situasi di mana seorang pemimpin tersebut menerapkan kepemimpinan.  Kepemimpinan juga memiliki sifat kolektif, dalam arti segala perilaku yang diterapkan seorang pimpinan akan memiliki dampak luas bukan bagi dirinya sendiri melainkan seluruh anggota organisasi.

·         Ada 3 teori mengenai kepemimpinan :

ü  Teori Genetis : Menurut teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin akan  terlahir dengan bakat pemimpin
ü  Teori Sosial : Jika teori genetis mengatakan bahwa “leaders are born and not made”, para pembuat  teori sosial mengatakan sebaliknya yaitu: “Leaders are made and not born”. Pada teori ini berpendapat bahwa setiap orang akan dapat menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan dan kesempatan untuk itu.
ü  Teori Ekologis : Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis dan teori sosial. Pada teori ini berpendapat bahwa seseorang hanya dapat menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, bakat dimana kemudian akan dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pangalaman-pengalaman yang memungkinkannya untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang memang telah dimilikinya itu.


Syarat menjadi pemimpin yang baik
a) Pendidikan umum yang luas, ingin tahu
b) Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang genoralist yang baik juga
c) Kemampuan berkembang secara mental, kemampuan analistis
d) Memiliki daya ingat yang kuat, mempunyai kapasitas integratif
e) Keterampilan berkomunikasi, keterampilan mendidik
f) Personalitas dan objektivitas, pragmatismo
g) Mempunyai naluri untuk prioritas, sederhana
h) Berani, tegas, dsb.

·         Fungsi Pemimpin Dalam Pengambilan Keputusan
Fungsi kepemimpinan pada dasarnya menyangkut dua hal pokok, yakni:
(1) fungsi yang berkaitan dengan tugas yang disebut fungsi pemecahan masalah
(2) fungsi pemeliharaan kelompok yang disebut fungsi sosial

·         Langkah pengambilan keputusan bervariasi, meskipun demikian secara umum meliputi :
1.     Merumuskan masalah
2.     Merumuskan hasil yang diharapkan
3.     Mengembangkan pilihan penyelesaian
4.     Mengetahui apa yang harus dilaksnakan setelah keputusan diambil.

2. Tipologi Kepemimpinan

            Sejak dahulu kepemimpinan menjadi salah satu kajian yang menarik untuk di telaah secara mendalam, sebab arah peradaban suatu bangsa tak bisa lepas dari sebuah gaya kepemimpinan seseorang. Namun tentu saja setiap proporsi kepemimpinan dari seorang pemimpin senantiasa berbeda-beda sebab itu semua bergantung pada bangunan epistemologis dan konstruk ideologisnya masing-masing.

            Ada beberapa tipologi kepemimpinan yang sering kali kita temukan dalam gaya seorang pemimpin :
Ø  Gaya Otoriter/Totaliter yaitu gaya kepemimpinan yang selalu memaksakan kehendaknya pada setiap orang meskipun dengan jalan kekerasan, namun kebijakannya berlaku secara distributif dan tanpa kompromi. Gaya ini secara epistemologis cenderung beraliran Macchiavellian, Hobbesian.
Ø  Gaya Demokratis yaitu gaya kepemimpinan yang cenderung selalu menggunakan musyawarah, namun gaya ini sangat lemah mengambil sikap dalam setiap tindakannya dan terkesan pragmatik. Gaya ini secara epistemologis cenderung beraliran liberal-moderat.
Ø   Gaya para Nabi yaitu gaya kepemimpinan yang kharismatik dengan menggunakan jalan kemanusiaan, dalam arti lebih mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan, dibanding dengan kepentingan pragmatis. Gaya ini cenderung mengikuti aliran humanistik-teologis.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepemimpinan

            Hadari (2003;70) menjelaskan bahwa unsur-unsur dalam kepemimpinan adalah
1. Adanya seseorang yang berfungsi memimpin, yang disebut pemimpin (leader).
2. Adanya orang lain yang dipimpin
3. Adanya kegiatan yang menggerakkan orang lain yang dilakukan dengan mempengaruhi dan pengarahkan perasaan, pikiran, dan tingkah lakunya
4. Adanya tujuan yang hendak dicapai dan berlangsung dalam suatu proses di dalam organisasi, baik organisasi besar maupun kecil.
Menurut Teori Perilaku untuk menentukan faktor-faktor yang menentukan perilaku atau gaya kepemimpinan pada hakekatnya berhubungan dengan gaya pemimpin tersebut berhubungan dengan bawahan. Hubungan antara pemimpin dengan bawahan tersebut dapat bersifat (1) berorientasi pada tugas (task oriented sryle) dan (2) berorientasi pada bawahan (employee oriented style).

4. Implikasi Teori Kepemimpinan Terhadap Pengembangan Sistem Komunikasi Organisasi

·         Teori Managerial Grid
            Teori dikemukakan oleh Robert K. Blake dan Jane S. Mouton yang membedakan dua dimensi dalam kepemimpinan, yaitu “concern for people” dan “concern for production”. Pada dasarnya teori managerial grid ini mengenal lima gaya kepemimpinan yang didasarkan atas dua aspek tersebut, yaitu :

1.Improvised artinya pemimpin menggunakan usaha yang paling sedikit untuk menyelesaikan tugas tertentu dan hal ini dianggap cukup untuk mempertahankan organisasi.
2.Country Club artinya kepemimpinann didasarkan kepada hubungan informal antara individu artinya perhatian akan kebutuhan individu dengan persahabatan dan menimbulkan suasana organisasi dan tempo kerja yang nyaman dan ramah.
3.Team yaitu kepemimpinan yang didasarkan bahwa keberhasilan suatu organisasi tergantung kepada hasil kerja sejumlah individu yang penuh dengan pengabdian dan komitmen. Tekanan untama terletak pada kepemimpinan kelompok yang satu sama lain saling memerlukan. Dasar dari kepemimpinan kelompok ini adalah kepercayaan dan penghargaan.
4.Task artinya pemimpin memandang efisiensi kerja sebagai factor utama keberhasilan organisasi. Penampilan terletak pada penampilan individu dalam organisasi.
5.Midle Road artinya kepemimpinan yang menekankan pada tingkat keseimbangan antara tugas dan hubungan manusiawi , dengan kata lain kinerja organisasi yang mencukupi dimungkinkan melalui penyeimbangan kebutuhan untuk bekerja dengan memelihara moral individu pada tingkat yang memuaskan.

·         Implikasi Terhadap Sistem Komunikasi Organisasi
            Dalam teori manajerial grid terdapat dua orientasi yang dijadikan ukuran yaitu berfokus pada manusia dan pada tugas. Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya hubungan antar individu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan kepada bawahan. Sebagai seorang pemimpin, bertugas memberikan arahan serta bimbingan terhadap bawahannya, sehingga mereka dapat mengerjakan pekerjaannya dengan baik. Implikasi teori ini terhadap system komunikasi organisasi adalah bahwa teori ini memandang pentingnya komunikasi dalam menjalankan kepemimpinan dengan lima gaya yang berbeda dari para pemimpin. Adanya orientasi terhadap dua aspek tersebut menunjukkan bahwa kepemimpinan dalam organisasi harus memperhatikan hubungan antar individu satu dengan lainnya sebagai motivasi dalam mengerjakan tugas. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu terjun diberbagai kalangan baik itu dengan para pimpinan lainnya, maupun dengan bawahan sebagai asset berharga organisasi. Semua ini terjalin apbila pemimpin tersebut memiliki pendekatan perilaku yang baik. Hal ini membutuhkan komunikasi yang efektif.
ü  Teori X dan Y
            Teori ini dikemukakan oleh Douglas Mc. Gregor (1967), yang memiliki pandangan berbeda mengenai manusia yaitu pada dasarnya manusia bersifat negative (Teori X), dan bersifat positif (Teori Y). Mc. Gregor menyimpulkan bahwa pandangan seorang manajer tentang sifat manusia didasarkan pada pengelompkkkan asumsi tertentu dan manajer tersebut cenderung membentuk perilakunya terhadap bawahan sesuai dengan asumsi tersebut. Dalam teori X, terdapat empat asumsi, diantaranya :

1.Bawahan tidak suka bekerja dan bilamana mungkin, akan berusaha menghindariny
2.Karena bawahan tidak suka bekerja, mereka harus dipaksa, dikendalikan, atau diancam dengan hukuman3.Bawahan akan mengellakkan tanggung jawab dan sedapat mungkin hanya mengikuti perintah formal
4.Kebanyakan bawahan mengutamakan rasa aman (agar tidak ada alasan untuk dipecat) dan hanya menunjukkan sedikit ambisi

Sedangkan, dalam teori X diasumsikan bahwa :
1.Bawahan memandang bahwa pekerjaan sama alamiahnya dengan istirahat dan bermain
2.Seseorang yang memiliki komitmen pada tujuan akan melakukan pengarahan dan pengendalian diri
3.Seseorang yang biasa-biasa saja dapat belajar untuk menerima, bahkan mencari tanggung jawab
4.Kreativitas yaitu kemampuan untuk membuat keputusan yang baik (pendelegasian wewenang dan tanggung jawab)

ü  Impilkasi Terhadap Sistem Komunikasi Organisasi
            Teori ini memusatkan bagaimana seorang pemimpin memotivasi orang-orang dengan tipe X dan Y sehingga mampu berkontribusi dalam organisasi. Tipe X yang cenderung malas bekerja dan menyukai diperintah, mungkin akan membuthkan saluran komunikasi yang formal, dimana pemimpin menginstruksikan berbagai perintah secara formal. Berbeda dengan tipe Y, antara pemimpin dengan bawahan akan lebih sering berkomunikasi secara informal atau partisipatif. Hal ini dilakukan karena kedua belah pihak sudah saling memahami dan bawahan memiliki pengalaman yang sudah baik.
Motivasi yang diberikan kepada tipe X, mungkin akan cenderung dengan pemberian hukuman yang tegas, sehingag berbagai peraturan tertulis sebagai media komunikasi akan sangat dibutuhkan. Sedangkan untuk tipe X, komunikasi akan sangat mempengaruhi karena motivasi yang diberikan lebih cenderung kepada aktualisasi diri untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan atau kebijakan dalam organisasi.
ü  Teori Kepemimpinan Situasional
Teori ini bersaumsi bahwa pemimpin yang efektif tergantung pada kematangan bawahan dan kemapuan pemimpin untuk menyelesaikan orientasinya, baik orientasi tugas maupun hubungan kemanusiaan. Taraf kematangan bawahan terentang dalam satu kontinum dari immatery ke maturity. Semakin dewasa bawahan, semakin matang individu atau kelompok untuk melakukan tugas atau hubungan. Dalam kepemimpinan situasional ini, Hersey dan Blanchard mengemukakan empat gaya kepemimpinan sebagai berikut :

1. Telling (S1), yaitu perilaku pemimpin dengan tugas tinggi dan tugas rendah. Gaya ini mempunyai ciri komunikasi satu arah, dimana pemimpin yang berperan.
2. Selling (S2), perilaku dengan tigas tinggi dan hubungan tinggi. Kebanyakan pengarahan masih dilakukan oleh pemimpin, tetapi sudah mencoba komunikasi dua arah dengan dukungan sosioemosional supaya bawahan turut bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan.
3. Participating (S3), yaitu perilaku hubungan tinggi tugas rendah. Pemimpin dan bawahan sama-sama memberikan kontribusi dalam mengambil keputusan melalui komunikasi dua arah dan yang dipimpin cukup mampu dan berpengalaman untuk melaksanakan tugas.
4. Delegating (S4), yaitu perilaku hubungan dan tugas rendah. Gaya ini memberikan kesempatan kepada yang dipimpin untuk melaksanakan tugas mereka sendiri melalui pendelegasian dan supervise yang bersifat umum. Yang dipimpin adalah orang yang sudahj matang dalam melaksanakan tugas dan matang pula secara psikologis.

·         Implikasi Partisipatif dan Teori Kepemimpinan Situasional Terhadap Sistem Komunikasi Organisasi

            Dalam system komunikasi organisasi, partisipatif telah menggunakan komunikasi dua arah, yaitu system atau pola komunikasi yang akan menghasilkan umpan balik secara langsung dari komunikan untuk dijadikan evaluasi. Pemimpin akan sering berkomunikasi dengan bawahan dalam merumuskan hal-hal yang dapat dirumuskan dengan bawahan. Hal ini menunjukkan bahwa komuniksai harus berfungsi juga sebagai persuatif dan regulative. Kepemimpinan situasional memungkinkan seorang pemimpin melaksanakan kepemimpinannya sesuai dengan kondisi yang terjadi. Untuk komunikasi satu arah seperti Telling, mengharuskan pemimpin untuk lebih banyak mengarahkan, hal ini dilakukan agar tugas yang dilaksanakan sesuai dengan alur atau tujuan yang telah ditetapkan. Komunikasi satu arah akan mengalami kesulitan dalam menerima umpan balik sebagai evaluasi bagi organisasi. Terkadang dengan komunikasi satu arah, kondisi kerja akan terasa kaku karena bersifat formal.












Ikhlas


           Ikhlas adalah ketrampilan yang dimiliki hati untuk berserah diri, baik harapan, keinginan maupun kekhawatiran hanya kepada ALLAH. Ikhlas seringkali ditujukan untuk orang-orang dalam kondisi tertentu, misalnya orang yang tengah ditimpa musibah, miskin, terpojok atau bahkan menjelang ajal. Padahal sebenarnya tidak. Mereka yang sudah mapan sekalipun, harus terus mengasah hati agar selalu berada di zona ikhlas.
                Setiap hamba Allah memiliki kemampuan dan kemauan dalam beribadah yang berbeda-beda. Sedangkan nilai ibadah seorang hamba di hadapan Allah ditunjukkan dengan ikhlasnya dalam beramal. Tanpa keikhlasan takkan berarti apa-apa amal seorang hamba. Tidak akan ada nilainya di sisi Allah jika tidak ikhlas dalam beramal.

                Niat adalah pengikat amal. Keikhlasan seseorang benar-benar menjadi teramat sangat penting dan akan membuat hidup ini menjadi lebih mudah, indah dan jauh lebih bermakna.

           Balasan yang dinikmati oleh hamba Allah yang ikhlas adalah akan memperoleh pahala amal, walaupun amalan tersebut belum dilakukan. Disamping itu akan merasakan ketentraman jiwa, ketenangan batin. Betapa tidak? Karena dia tidak diperbudak oleh penantian untuk mendapatkan pujian, penghargaan atau imbalan. Dipuji atau tidak sama saja.

                Ketahuilah, bahwa ikhlas itu menurut ulama-ulama kita ada dua macam :
  • ·         Ikhlas dalam amal

Ikhlas dalam amal, ialah niat taqorrub kepada Allah SWT dan niat mengagungkan perintahNya dan niat melaksanakan seruan Allah SWT. yang mendorong semuanya itu ialah ijtihad yg sungguh-sungguh.
  • Ikhlas dalam memohon pahala

Ikhlas dalam memohon pahala, yaitu bermaksud untuk mencari kemanfaatan akhirat dg amal yg baik.


TANDA-TANDA IKHLAS SEORANG HAMBA
1.            Tidak mencari populartias dan tidak menonjolkan diri
2.            Tidak rindu pujian dan tidak terkecoh pujian.
          Pujian hanyalah sangkaan orang kepada kita, padahal kita sendiri yang tahu keadaan kita yang   sebenarnya. Pujian adalah ujian Allah, hampir tidak pernah ada pujian yang sama persis dengan  kondisi dan keadaan diri kita yang sebenarnya.
3.            Tidak silau dan cinta jabatan
4.            Tidak diperbudak imbalan dan balas budi
5.            Tidak mudah kecewa.        

CINTA KARENA ALLAH


Katakanlah, "Jika bapak-bapakmu, saudara-saudaramu, isteri-isterimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khuatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai dari pada ALLAH dan RASUL-NYA serta berjihad di jalan-NYA, maka tunggulah sampai ALLAH memberikan keputusan-NYA." Dan ALLAH tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.” QS. At-Taubah : 24

            “Wahai orang-orang yang beriman! Barang siapa di antara kamu yang murtad (keluar) dari agamanya, maka kelak ALLAH akan mendatangkan suatu kaum, Dia mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, dan bersikap lemah lembut terhadap orang-orang yang beriman, tetapi bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan ALLAH, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia ALLAH yang diberikan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan ALLAH Maha Luas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui.” QS. Al-Maidah : 54~

            Hari demi hari berlalu. Pernahkah  hati memahami hakikat  dan makna cinta yang sebenarnya? Cinta yang akan membawa ke Syurga kelak, tentunya. Cinta yang sebenarnya  ialah cinta yang dialirkan oleh ALLAH ke dalam hati. Cinta ini diletakkan oleh ALLAH ke dalam hati-hati kita agar kita tahu  untuk mencintai orang lain yang seiman.  Mencintai mereka sepenuh hati kerana ALLAH akan m embawa mereka ke jalan ALLAH. Perlakuan saling mencintai sesama mukmin inilah yang akan menyebabkan ALLAH makin cinta dan makin sayang pada kita. Cinta Dalam Agung-Nya. 

            Pada hakikatnya, setiap Muslim memiliki potensi untuk menumbuhkan dan mendapatkan rasa cinta dari saudara seiman. Syaratnya, jadilah seorang  yang berperibadi  Muslim yang soleh, taat menjalankan perintah ALLAH dan menjauhi laranganNYA. Kerana hati orang-orang  soleh itu sudah digariskan akan selalu mencintai satu sama lain dengan sendirinya.
“Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, kelak (ALLAH) Yang Maha Pengasih akan menanamkan rasa kasih sayang (dalam hati mereka).” (QS.Maryam : 96)


            Anugerah dan karunia sampai setelah ALLAH mencintai hamba-hambaNya. Rasa kasih sayang ini kemudiannya akan sampai ke bumi dan  tersemai di antara para pencinta ALLAH. Katakanlah (Muhammad), "Jika kamu mencintai ALLAH, ikutilah aku, niscaya ALLAH mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu." ALLAH Maha Pengampun, Maha Penyayang. “QS. Ali Imran : 31

            Katakanlah (Muhammad), "Taatilah ALLAH dan RASUL. Jika kamu berpaling, ketahuilah bahawa ALLAH tidak menyukai orang-orang kafir."QS. Ali Imran : 32
RASULULLAH S.A.W. mengatakan "SESUNGGUHNYA APABILA ALLAH MENCINTAI SEORG HAMBA, MAKA DIA AKAN MEMANGGIL JIBRIL & BERKATA : SESUNGGUHNYA AKU MENCINTAI SI FULAN MAKA CINTAILAH DIA! JIBRIL PUN MENCINTAINYA. KEMUDIAN DIA MENYERU PARA PENGHUNI LANGIT : SESUNGGUHNYA ALLAH MENCINTAI SI FULAN, MAKA CINTAILAH DIA! PARA PENGHUNI LANGIT PUN MENCINTAINYA. SETELAH ITU, BARULAH CINTA INI DITURUNKAN DI ANTARA HATI PARA PENCINTAINYA DI BUMI. (HR. BUKHARI & MUSLIM).

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, RASULULLAH SAW bersabda : " ALLAH BERFIRMAN : DI MANAKAH ORANG-ORANG YANG SALING MENCINTAI KERANAKU? HARI INI AKU AKAN MENAUNGINYA DALAM NAUNGANKU, PADA HARI YANG TIADA NAUNGAN SELAIN NAUNGANKU." (HR BUKHARI)

RASULULLAH SAW bersabda : "   GOLONGAN YANG AKAN DINAUNGI ALLAH PADA HARI KIAMAT KELAK, DI ANTARANYA ADALAH,  ORANG MANUSIA YG SALING MENCINTAI KERANA ALLAH, MEREKA BERTEMU & BERPISAH KERANANYA. (HR MUSLIM).


“Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqoroh: 148)

Berlomba-lombalah dalam membuat kebaikan agama, bukan dalam urusan dunia. Banyak orang yang berdalih dengan ayat ini untuk menyibukkan diri mereka dengan melulu urusan dunia, sehingga untuk belajar tentang makna syahadat saja mereka sudah tidak lagi memiliki waktu sama sekali. Wal iyadzu billah. 

Semoga Allah menjaga diri kita agar tidak menjadi orang yang seperti itu.
Wujudkanlah Kecintaan Kepada Saudaramu Karena Allah seperti :
  • Mengucapkan Salam dan Menjawab Salam Ketika Bertemu

Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai. Tidak maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian lakukan maka kalian akan saling mencintai: Sebarkanlah salam diantara kalian.” (HR. Muslim)
  • Bertutur Kata yang Menyenangkan dan Bermanfaat

Dalam sehari bisa kita hitung berapa banyak waktu yang kita habiskan untuk sekedar berkumpul-kumpul dan ngobrol dengan teman. Seringkali obrolan kita mengarah kepada ghibah/menggunjing/bergosip. Betapa meruginya kita. Seandainya, waktu ngobrol tersebut kita gunakan untuk membicarakan hal-hal
  • Mengajak Saudara Kita Untuk Bersama-Sama Menghadiri Majelis ‘Ilmu
  • Saling Menasehati, Baik Dengan Ucapan Lisan Maupun Tulisan
  • Saling Mengingatkan Tentang Kematian, Yaumil Hisab, At-Taghaabun (Hari Ditampakkannya Kesalahan-Kesalahan), Surga, dan Neraka

Janji Allah Ta’Ala Pasti Benar !

PILIH Teman Yang Baik


      



 Islam memandang persahabatan sebagai nilai yang agung dan menentukan dalam nasib dan kehidupan seseorang. Karena itu, baik Nabi Muhammad Saw maupun para Imam Maksum Ahlul Bait dalam banyak kesempatan menekankan untuk memilih sahabat dan kawan dengan benar. Misalnya dalam hadis Nabi disebutkan bahwa beliau bersabda,  “Manusia beragama seperti sahabatnya.  Karena itu, hendaknya dia teliti dengan siapa dia menjalin persahabatan.” Hadis ini menerangkan sejauh mana pengaruh seorang kawan sehingga bisa mempengaruhi keberagamaan sahabatnya.

            Teman yang  baik dunia akhirat adalah idaman kita semua, baik yang terikat dengan lisan maupun ikatan yang resmi tertulis, baik teman sharing dari kalangan sejenis, maupun dari kalangan lawan jenis. Hidup terasa indah ketika memiliki teman yang baik, tetapi ketika teman yang ada jenis teman yang tidak baik, maka hidup terasa sesak. Tetapi bagi yang merasa hidupnya sesak karena teman yang tidak baik, anda bisa baca tips di artikel saya sebelumnya tentang mengatasi dunia terasa sempit dan sesak

            Memilih teman itu perintah Islam. Hadis berikut sangat populer. “Sesungguhnya perumpamaan teman yang baik dan yang buruk itu seperti pembawa minyak wangi dan pandai besi. Pembawa minyak wangi mungkin akan mencipratkan minyak wanginya atau engkau membelinya atau engkau hanya akan mencium harumnya. Sementara pandai besi mungkin akan membakar bajumu atau engkau akan mencium bau yang tidak sedap” (Bukhari dan Muslim).

            Maka perhatikanlah dengan detail teman-temanmu itu, karena teman ada bermacam-macam
1.ada teman yang bisa memberikan manfaat
2.ada teman yang bisa memberikan kesenangan (kelezatan)
3.dan ada yang bisa memberikan keutamaan.

        Adapun dua jenis yang pertama itu rapuh dan mudah terputus karena terputus sebab-sebabnya.Adapun jenis ketiga, maka itulah yang dimaksud persahabatan sejati. Adanya interaksi timbal balik karena kokohnya keutamaan masing-masing keduanya. Namun jenis ini pula yang sulit dicari. (Hilyah Tholabul ‘ilmi, Bakr Abdullah Abu Zaid halarnan 47-48)

            Penting bagi kita untuk memahami hadits-hadits di atas yang mengindikasikan dampak teman terhadap kehidupan seseorang, dan pentingnya memilih teman-teman yang baik. Maka pikirkanlah baik-baik. Dan bahkan jika semua teman kalian adalah teman yang berkelakukan buruk, maka Allah akan mengampuni, jika kalian mau bertobat. Carilah sedikitnya seorang teman baik dan shaleh yang bisa menjadi batu loncatan bagi kalian menuju surga.








Pentingnya Berama Shaleh


               Salah satu keharusan terpenting yang harus diwujudkan oleh setiap mu’min adalah beramal shaleh. Karena itu di dalam Al-Qur’an dan Al Hadits, kita dapati begitu banyak perintah untuk beramal shaleh bagi orang-orang yang telah mengaku beriman. Bentuk amal shaleh itu sendiri amat banyak, setiap perbuatan seorang muslim sejak bangun tidur di pagi hari hingga tidur lagi di malam hari pada dasarnya bisa dinilai sebagai amal yang shaleh manakala memenuhi tiga kriteria. Pertama, niat yang ikhlas karena Allah Swt. Kedua, benar dalam melaksanakannya sebagaimana yang telah ditentukan oleh Allah dan Rasul-Nya. Ketiga, tujuannya adalah untuk mencari ridha Allah Swt.    

                Secara bahasa "amal" berasal dari bahasa Arab yang berarti perbuatan atau tindakan, sedangkan saleh berarti yang baik atau yang patut. Menurut istilah, amal saleh ialah perbuatan baik yang memberikan manfaat kepada pelakunya di dunia dan balasan pahala yang berlipat di akhirat. Islam memandang bahwa amal saleh merupakan manifestasi keimanan kepada Allah SWT. Islam bukan sekadar keyakinan, melainkan amalan saleh yang mengejawantahkan keyakinan tersebut. Amal saleh menegaskan prinsip-prinsip keimanan dalam serangkaian aturan-aturan Allah SWT.

                Sedangkan amal saleh yang tanpa keimanan akan menjadi perbuatan yang tidak ada nilainya di hadapan Allah. Sebagai contoh orang yang dalam kesehariannya suka memberi bantuan kepada siapa saja yang membutuhkan tetapi tidak dilandasi dengan keimanan kepada Allah, maka Syarat sahnya sebuah perbuatan kebaikan seseorang antara lain :

  • Amal saleh harus dilandasi niat karena Allah semata

 Allah berfirman yang artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. (QS 16:97).

  • Amal saleh hendaknya dikerjakan sesuai dengan Qur'an dan Hadits

“barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shaleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada-Nya”.
 (QS 18:110).


  •  Amal saleh juga harus dilakukan dengan mengetahui ilmunya

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Janganlah kamu mengikuti apa-apa yang kamu tidak memiliki ilmu tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, itu semuanya pasti akan dimintai pertanggungjawabannya.” (QS. al-Israa’: 36).

Dari Mu’awiyah bin Abi Sufyan radhiallahu ‘anhu dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Barangsiapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan maka Dia akan memahamkan baginya agama (Islam).” (HR Bukhari Muslim)
           

     Dengan demikian, seorang yang mengaku beriman harus menjalankan amalan keislaman, begitu pula orang yang mengaku islam harus menyatakan keislamannya. Iman dan Islam seperti bangunan yang kokoh di dalam jiwa karena diwujudkan dalam bentuk amal saleh yang menunjukkan nilai-nilai keislaman.