A. MANUSIA
Dalam ilmu
eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang
membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia),
manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu
sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia merupakan
makhluk biologisyang tergolong dalam golongan makhluk mamalia (biologi). Dalam
ilmu-ilmu sosial manusia merupakanmakhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau
selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu
ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri
(sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik) makhluk
yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang
unsur-unsur yang membangun manusia
1. Manusia terdiri dari empat unsur terkait, yaitu
* Jasad * Hayat.
* Ruh * Nafas.
2. Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :
> Id, merupakan libido murni,atau energi psikis yang menunjukkan ciri
alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual
menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious). Terkurung dari realitas
dan pengaruh sosial, Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan
instingsual libidinal yang harus dipenuhi baik secara langsung melalui
pengalaman seksual, atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
> Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali
dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena
peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat
dimengerti oleh orang lain.
> Superego, merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima
oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar
diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.
B. HAKEKAT MANUSIA
> Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu
kesatuan yang utuh.
> Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan
dengan makhluk lainnya. Terdiri dari dua hal,yaitu perasaan inderawi dan
perasaan rohani. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada
manusia,misalnya:
1. Perasaan intelektual,
2. Perasaan estetis,
3. Perasaan etis,
4. Perasaan diri,
5. Perasaan sosial,
6. Perasaan religius.
> Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.
> Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi),
mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
Hakekat manusia adalah sebagai
berikut :
1. Makhluk
yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu
yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku
intelektual dan sosial.
3. yang
mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol
dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4. Makhluk
yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai
(tuntas) selama hidupnya.
5. Individu
yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan
dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk
ditempati
6. Suatu
keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan
potensi yang tak terbatas
7. Makhluk
Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan
jahat.
8. Individu
yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia
tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam
lingkungan sosial.
Perkembangan merupakan suatu proses
sosialisasi dalam bentuk irnitasi yang berlangsung dengan adaptasi
(penyesuaian) dan seleksi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia
adalah keturunan, lingkungan, dan manusia itu sendiri.
Fase-fase perkembangan menurut
beberapa ahli psikologi :
a.
|
Menurut Aristoteles
|
|
1).
|
0,0-7,0 : masa anak kecil
|
|
2).
|
7,0-14,0 : masa anak
|
|
3).
|
14,0-21,0 : masa remaja
|
|
b.
|
Menurut Mantessori
|
|
1).
|
0,0-7,0 : periode penemuan dan
pengaturan dunia luar.
|
|
2).
|
7,0-12,0 : periode rencana abstrak
|
|
3).
|
12,0-18,0 : periode penemuan diri
dan kepekaan sosial
|
|
4).
|
18,0- : periode pendidikan tinggi
|
|
c.
|
Menurut Comenius
|
|
1).
|
0,0-6,0 : scola matema
|
|
2).
|
6,0-12,0 : scolavernatulata
|
|
3).
|
12,0-18,0 : scola latina
|
|
4).
|
18,0-24,0 : acodemia
|
|
d.
|
Menurut J.J Rousseau
|
|
1)
|
0,0-2,0 : masa asuhan
|
|
2).
|
2,0-12,0 : masa pendidikan jasmani
dan latihan panca indera
|
|
3).
|
12,0-15,0 : masa pendidikan akal.
|
|
4).
|
15,0-20,0 : masa pembentukan watak
dan pendidikan agama
|
|
e.
|
Menurut Oswald Kroch
|
|
1).
|
masa anak-anak
|
|
2).
|
masa bersekolah
|
|
3).
|
masa kematanga.
|
|
f.
|
Menurut Elizabeth B. Hurlock
|
|
1).
|
periode pre natal
|
|
2).
|
masa oral
|
|
3).
|
masa bayi
|
|
4).
|
masa anak-anak
|
|
5).
|
masa pubertas
|
Hukum tempo perkembangan menyatakan bahwa tiap-tiap anak memiliki tempo perkembangan yang berbeda. Anak juga memiliki masa peka, yaitu suatu masa di mana suatu organ atau unsur psikologis anak mengalami perkembangan yang sebaik-baiknya.
Bagi seorang
pendidik, mengetahui perkembangan anak diperlukan dalam membimbing anak sesuai
dengan perkembangannya.
PERUBAHAN TINGKAH LAKU AKIBAT
BELAJAR
Pengertian belajar dapat disimpulkam
sebagai berikut :
Dengan belajar itu belajar itu
diharapkan tingkah laku seseorang akan berubah.
Dengan belajar pengetahuan dan
kecakapan seseorang akan bertarnbah.
Perubahan tingkah laku dan
penambahan pengetahuan ini di dapat lewat suatu usaha.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan seseorang dalam belajar adalah :
Anak yang belajar meliputi faktor
fisiologis dan psikologis.
Faktor dari luar :
1). endogen :
fisiologis (kesehatan fisik dan
indra)
psikologis :
- adanya rasa ingin tahu.dari siswa.
- kreatif, inovatif de akseleratif
- bermotivasi tinggi.
- adanya sifat kompetitif yang sehat
- kebutuhan akan rasa aman,
penghargaan, aktualisasi diri, kasih sayang dan rasa memiliki.
2). eksogen :
instrumental (kurikulum, program,
laboratorium)
lingkungan (sosial dan non sosial)
Pusat berlangsungnya pendidikan
adalah :
a. Keluarga.
b. Sekolah.
c. Masyarakat.
Ciri-ciri keberhasilan pendidikan
pada seseorang dapat terlihat pada :
1. Mengerti
benar akan tugasnya dengan baik dan didorong oleh rasa tanggung jawab yang kuat
terhadap dirinya serta terhadap Tuhan.
2. Mampu
mengadakan hubungan sosial dengan bekerja sama dengan orang lain.
3. Mampu
menghadapi segala perubahan dunia karena salah satu ciri kehidupan ialah
perubahan.
4. Sadar
akan dirinya dan harga dirinya sehingga tidak mudah memperjualbelikan dirinya
dan kreatif.
5. Peka
terhadap nilai-nilai yang sifatnya rohaniah.
Pribadi
manusia tidak dapat dirumuskan sebagai suatu keseluruhan tanpa sekaligus
meletakkan hubungannya dengan lingkungan. Jadi kepribadian adalah suatu
kesatuan psikofisik termasuk bakat, kecakapan, emosi, keyakinan, kebiasaan,
menyatakan dirinya dengan khas di dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Sedangkan
peranan pendidik/tutor dalam pengembangan kepribadian adalah menjadi jembatan
penghubung atau media untuk mengaktualisasikan potensi psikofisik individu
dalam menyelesaikan diri dengan lingkungannya.
Sifat
hakekat manusia menjadi kajian antropologi, yang hasilnya sangat diperlukan
dalam upaya menumbuh kembangkan potensi, manusia melalui penyelenggaraan
pendidikan.
1. Sifat
Hakekat Manusia
sifat
hakekat manusia merupakan ciri-ciri yang karakteristik, yang secara principal
membedakan manusia dengan hewan, walaupun antara manusia dengan hewan banyak
kemiripan terutama secara biologis (lihat orang hutan). Karenanya banyak filsuf
menamakan manusia identik dengan heawan seperti : Socrates, menyebut manusia
Zoon Politico (hewan yang bermasyarakat); Max Schaller ; menyebutkan : Das
Krantetier (Hewan Ynag Selalu Bermasalah); demikian pula Charles Darwin dengan
teori evolusinya telah membuktikan bahwa manusia berasal dari kera (Primat)
tetapi dia gagal yang disebutnya dengan The Missing Link.
2. Wujud
sifat Manusia
a).
Kemampuan Menyadari diri
· Dengan
kemampuan menyadari diri :
Ø manusia
dapat membedakan dirinya dengan manusia lain (ia, mereka) dan dnegan lingkungan
non manusia (fisik).
Ø Manusia
dapat membuat jarak dengan manusia lain dan lingkungannya. Manusia memiliki
arah pandangan kedalam dan keluar.
· Pandangan
arah kedalam, akan memberi status lingkungan sebagai subyek berhadapan dengan
aku sebagai obyek. (Penting untuk pengembangan sosial)
· Pandangan
arah keluar, memandang lingkungan sebagai obyek, aku sebagai obyek yang
memanipulasikan lingkungan untuk aku, berpuncak pada egoisme. (Penting untuk
pengembangan individualitet).
· Dalam
pendidikan kedua arah tersebut harus dikembangkan secra seimbang.
3. Kemampuan Bereksistensi
· Kemampuan bereksistensi
dimaksudkan manusia tidak hanya “ber-ada” (seperti hewan dan tumbuhan) tetapi
juga “meng-ada” , dimana manusia tidak hanya bagian lingkungan seperti hewan
dan tumbuhan tetapi manusia menjadi manajer lingkungan (mengolah,
mengendalikan).
· Kemampuan
bereksistensi harus dikembangakan sejak dini, kreatifitas, keberanian, dan
lain-lain.
4. Kata Hati (Consuence of Man)
· Kata hati
juga disebut dengan istilah : hati nuranu, lubuk hati, suara hati, pelita hati
dan lain sebagainya. Yang berarti kemampuan pada diri manusia untuk mengetahui
baik buruknya perbuatan manusia termasuk pula kemampuan pengambilan keputusan
atas dasar pertimbangan benar/salah, analisis yang didukung kecerdasan akal
budi. Mereka yang memiliki kemampuan seperti tersebut diatas disebut tajam kata
hatinya.
· Pendidikan
untuk mengubah kata hati tumpul. Menjadi tajam ditempuh dengan melatih
kecerdasan dan kepekaan emosi.
5. Kecerdasan Moral
· Moral
(etika), sinkron dengan kata hati yang tajam, yang benar-benar baik yang
disebut juga dengan moral yang tinggi (luhur).
· Moral
bertalian erat dengan keputusan kata hati, dan nilai-nilai kemanusiaan.
6. Tanggung Jawab
· Kesediaan untuk menanggung segenap
akibat dari perbuatan yang berwujud tanggung jawab, kepada diri sendiri,
masyarakat dan Tuhan.
· Keberanian untuk menentukan bahwa
sesuatu perbuatan dilakukan sesuai dengan tuntutan kodrat manusia, sehingga
sanksi adapun yang di tuntutkan di terima dengan kerelaan dan kesadaran.
7. Rasa Kebebasan
· Rasa bebas, bukan dimaksud
perbuatan bebas membabi buta, bebas dalam arti, berbuat sepanjang tidak
bertentangan dengan tuntutan kodrat manusia merdeka tidak sama dengan berbuat
tanpa ikatan, kemerdekaan yang sesungguhnya justru berlangsung dalam
keterikatan karenanya, kemerdekaan erat kaitannya dengan kata hati dan moral
orang merasa merdeka apabila perbuatannya sesuai dengan kata hatinya.
· Implikasinya dalam pendidikan,
mengusahakan agar anak menginternalisasikan nilai-nilai aturan kedalam dirinya
dan dirasakan sebagai miliknya.
8. Kewajiban dan Hak
· Kewajiban dan hak, merupakan
indicator bahwa manusia sebagai mahluk sosial.
· Dalam kehidupan hak dimaknai
sebagai sesuatu yang menyenangkan, sedangkan kewajiban dimaknai sebagai beban.
Tapi menurut (Drijar Kara, 1978) kewajiban bukan beban, tetapi keniscayaan
sebagai manusia, mengenal berarti mengingkari kemanusiaan, sebaliknya
melaksanakan kewajiban berarti kebaikan.
· Pemenuhan akan hak dan pelaksanaan
kewajiban berkaitan erat dengan keadilan, dapat dikatakan kedilan terwujud bila
hak sejalan dengan kewajiban.
· Kemampuan menghayati kewajiban
sebagai keniscayaan tidak lahir dengan sendirinya, tetapi melalui suatu proses
pendidikan (disiplin).
9. Kemampuan Menghayati Kebahagiaan
· Kebahagiaan istilah yang sulit
dijabatkan dengan kata-kata, tetapi tidak sulit dirasakan setiap orang pasti
pernah mengalami rasa bahagia (senang, gembira dan lain sebagainya).
· Kebahagiaan milik manusia :
kebahagiaan dapat dicapai apabila manusia dapat meningkatkan kualitas
hubungannya sebagai mahluk dengan dirinya sendiri (memahami kelebihan dan
kekurangannya); dengan alam (untuk eksploitasi dan dilestarikan); dan terhadap
Tuhan Maha Pencipta.
· Pendidikan mempunyai peranan yang
penting sebagai wahana untuk mengantar anak mencapai kebahagiaan.
2.2 Dimensi-Dimensi Kepribadian
Manusia memiliki karakteristik yang
membedakannya dengan hewan, manusia juga memiiki dimensi yang bersifat unik,
potensial, dan dinamis.
Ada 4 (empat) macam dimensi manusia
:
1. Dimensi Keindividualan
· Banyak ahli berpendapat tentang
individu :
Ø Lysen mengertikan individu sebagai
“orang seorang”, sesuatu yang merupakan kebutuhan yang tidak dapat dibagi-bagi
(in divide).
Ø Langeveld M.J (1995), mengertikan
tidak ada individu yang identik dimuka bumi walaupun berasal dari satu sel.
Setiap orang memiliki individualitas.
· Kecendrungan perbedaan ini sudah
berkembang sejak usia dini. Selanjutnya berkembang bahwa setiap anak memiliki
pilihan, sikap kemampuan, bakat minat yang berbeda.
· Keberadaan tersebut bersifat
potensial perlu ditumbuh kembangkan melalui pendidikan juka tidak ia akan laten
dalam pembentukan kepribadian yang bersifat unik dalam menentukan dirinya
sendiri.
2. Dimensi Kesosialan
· Manusia disamping sebagai mahluk
individual, dia juga mahluk sosial. Socrates mengatakan manusia adalah “Zoon
Politicon” (Mahluk/hewan yang bermasyarakat).
· Dimensi kesosialan pada manusia
tampak jelas pada dorongan untuk bergaul manusia tidak dapat hidup seorang diri
(terisolir). Manusia hanya akan menjadi manusia jika berada di antara manusia.
Individualitas manusia terbentuk melalui proses interaksi (pendidikan).
3. Dimensi Kesusilaan
· Manusia adalah mahluk susila.
Dritarkara mengatakan manusia susila, yaitu manusia yang memiliki nilai-nilai,
menghayati, dan mewujudkan dalam perbuatan.
· Nilai-nilai adalah sesuatu yang
dijunjung tinggi oleh manusia, mengandung makna kebaikan, keluhuran kemuliaan
dan dijadikan pedoman hidup.
· Pendidikan kesusilaan berarti
menanamkan kesediaan memikil kewajiban disamping hak.
4. Dimensi Keberagaman
· Manusia adalah mahluk religius.
Sejak zaman dahulu nenek moyang manusiameyakini akan adanya kekuatan
supranatural yang menguasai hidup alam semesta ini. Untuk mendekatkan diri dan
berkomunikasi dengan kekuatan tersebut ditempuh dengan ritual agama.
· Beragama merupakan kebutuhan
manusia, karena manusia adalah mahluk yang lemah memerlukan tempay bertopang
demi keselamatan hidupnya. Agama sebagai sandaran vertikal manusia.
· Penanaman sikap dan kebiasaan
beragama dimulai sedini mungkin, yang melaksanakan dikeluarga dan dilanjutkan
melalui pemberian pendidikan agama di sekolah.
2.3 Pengembangan Dimensi-dimensi
Manusia
· Pendidikan adalah upaya sadar
untuk mengaktualisasikan potensi dimensi-dimensi secara total dan maksimal.
· Meskipun pendidikan pada dasarnya
baik (normatif) tapi dalam pelaksanaan bisa saja kemungkinan kesalahan,
melenceng dari tujuan utama. Untuk itu digunakan pendekatan pengembangan yang
bersifat :
1. Pengembangan yang utuh
· Tingkat keutuhan perkembangan
dimensi manusia ditentukan oleh 2 faktor :
Ø Kualitas potensi tingkat manusia.
Ø Kualitas layanan pendidikan yang
diberikan untuk pengembangannya.
· Wujud kebutuhan pengembangan dapat
ditinjau dari :
Ø Keutuhan antara aspek jasmani
rohani, keutuhan antara dimensia individu dan sosial, kesusilaan dan
keberagamaan, antara aspek kognitif afektif psikomotor.
· Arah pengembangannya
Ø Arah konsentris
Pengembangan keempat dimensi hakekat
manusia tidak dipisahkan.
Ø Arah horizontal
Pengembangan hakekat dimensi manusia
dilaksanakan secara serempak.
2. Pengembangan yang tidak utuh
· Pengembangan yang tidak utuh
terjadi apabila dalam proses pengembangan ada unsur D.H.M. yang terabaikan.
Misal dimensi kesosialan didominasi keindividualan, atau dimensi domain afektif
didominasi pengembangan domain kognitif, demikian juga halnya jika domain
afektif terabaikan.
· Pengembangan D.H.M yang tidak utuh
bisa berakibat kepribadian yang tidak mantap.
C Kepribadian
Bangsa Timur
Budaya yang terdapat di dunia beraneka ragam.Bermacam-macam budaya
dikarenakan perbedaan peradaban daerah itu masing-masing,selain itu juga karena
letak geografis daerah tersebut.Manusia mendiami wilayah yang berbeda,ada yang
di wilayah Barat,Timur Tengah,dan Timur.Berada di lingkungan yang berbeda
membuat kebiasaan,adat istiadat ,budaya juga berbeda.perbedaan budaya tersebut
masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya.Misalnya pada bangsa
timur,bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang ramah,bangsa yang mempunyai
kepribadian baik,dan bangsa yang bersahabat.Banyak orang dari wilayah lain yang
tertarik pada kebudayaan bangsa timur.
Kepribadian
bangsa timur berbeda dengan kepribadian bangsa barat, dari wilayahnya,
lingkungan, gaya hidup, kebudayaan dan kebiasaannya pun berbeda. menjelaskan
tentang kepribadian bangsa timur,sudah jelas kita semua tau bahwa bangsa timur identik
dengan benua Asia. Yang penduduknya sebagian besar berambut hitam dan berkulit
sawo matang, dan sebagian pula berkulit putih dan bermata sipit.
Bangsa timur adalah bangsa yang dikenal sangat baik dan ramah, mempunyai sifat
toleransi yang tinggi dan saling tolong menolong. Bangsa barat saat berkunjung
ke wilayah negara timur, mereka pasti selalu berpendapat bahwa orang-orang
timur itu baik dan ramah. Bangsa timur dalam berpakaian pun tergolong sopan.
mereka pun sangat melestarikan budaya masing-masing dan mempunyai adat istiadat
yang di junjung tinggi
D. Pengertian Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa
inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata
latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga
sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang
diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J.
Herskovits dan Bronislow Malinowski berpendapat bahwa segala sesuatu
yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu
generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai,
norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial,
religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan
artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Upacara kedewasaan dari suku
WaYao di Malawi, Afrika. Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan
keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan
lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut Selo
Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya,
rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai
kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah
benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku,
bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
E. Unsur-unsur Kebudayaan
Mengenai unsur kebudayaan, dalam bukunya pengantar Ilmu Antropologi,
Koenjtaraningrat, mengambil sari dari berbagai kerangka yang disusun para
sarjana Antropologi, mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan yang dapat
ditemukan pada semua bangsa di dunia yang kemudian disebut unsur-unsur
kebudayaan universal, antaralain :
- Bahasa
- Sistem
Pengetahuan
- Organisasi
Sosial
- Sistem
Peralatan Hidup dan Teknologi
- Sistem
Mata Pencaharian
- Sistem
Religi
- Kesenian
F. Wujud
Kebudayaan
J. J Honigmann (dalam Koenjtaraningrat, 2000) membedakan adanya tiga
‘gejala kebudayaan’ : yaitu : (1) ideas, (2) activities, dan (3) artifact,
dan ini diperjelas oleh Koenjtaraningrat yang mengistilahkannya dengan tiga
wujud kebudayaan :
- Wujud
kebudayaan sebagai suatu yang kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan,
nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
- Wujud
kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat
- Wujud
kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Mengenai wujud kebudayaan ini, Elly M.Setiadi dkk dalam Buku Ilmu Sosial
dan Budaya Dasar (2007:29-30) memberikan penjelasannya sebagai berikut :
1. Wujud Ide
Wujud tersebut menunjukann wujud ide dari kebudayaan, sifatnya abstrak, tak
dapat diraba, dipegang ataupun difoto, dan tempatnya ada di alam pikiran warga
masyarakat dimana kebudayaan yang bersangkutan itu hidup.
Budaya ideal mempunyai fungsi mengatur, mengendalikan, dan memberi arah
kepada tindakan, kelakuan dan perbuatan manusia dalam masyarakat sebagai sopan
santun. Kebudayaan ideal ini bisa juga disebut adat istiadat.
2.
Wujud perilaku
Wujud tersebut dinamakan sistem sosial, karena menyangkut tindakan dan
kelakuan berpola dari manusia itu sendiri. Wujud ini bisa diobservasi, difoto
dan didokumentasikan karena dalam sistem ssosial ini terdapat
aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi dan berhubungan serta bergaul
satu dengan lainnya dalam masyarakat. Bersifat konkret dalam wujud perilaku dan
bahasa.
3. Wujud
Artefak
Wujud ini disebut juga kebudayaan fisik, dimana seluruhnya merupakan hasil
fisik. Sifatnya paling konkret dan bisa diraba, dilihat dan didokumentasikan.
Contohnya : candi, bangunan, baju, kain komputer dll.
G. Orientasi Nilai Budaya
Orientasi nilai adalah bersifat komplek tetapi terpola..pada prinsip.. yang
mengutamakan tatanan dan langsung pada tindakan dan pikiran manusia yang
berhubungan dengan solusi dalam memecahkan masalah.
Ada tiga asumsi:
1. Orang dalam semua budaya harus menemukan solusi untuk memecahkan masalah
2. Solusi yang tersedia tidak terbatas
3. Satu solusi cenderung dipilih anggota budaya tertentu. Semua solusi yang
potensial tampak pada setiap budaya.
> Orientasi human nature
Human nature adalah menunjuk pada karakter pembawaan sifat manusia. Yang
dipandang sebagai berpembawaan baik, jahat atau campuran dari itu. Manusia
dipandang tidak hanya sebagai baik atau jahat tetapi juga untuk merubah dan
tidak dapat berubah. Kita harus mengakui bahwa hubungan manusia sebagai
campuran baik dan buruk sedangkan yang tidak sama adalah sebagai pandangan
adalah netral.Ada enam solusi potensial pada masalah ini yaitu;
1. manusia yang jahat tetapi dapat merubah
2. manusia itu jahat tapi tidak dapat dirubah
3. manusia adalah netral yang respek pada baik dan jahat
4. manusia adalah campuran baik dan jahat.
5. manusia itu baik tapi dapat berubah
6. manuysia itu baik dan tidak dapat berubah
> Orientasi nature/alam -person
Ada tiga tipe utama yaitu:
1. Menguasai alam: orientasi ini,melihat bahwa semua kekuatan alam dapat
mengatasi masalah
2. Harmoni dengan alam : orientasi ini bahwa disini tidak ada perbedaan antara
kehidupan manusia , sifat dan supernatural.
3. Penaklukan terhadap alam yang unggul di negara seperti Spanish Amerika,
yaitu kita percaya bahwa tidak ada sesuatu yang dapat dikerjakan untuk
mengontrol alam jika ada ancaman tidak sesuatupun yang dapat terlepas dari
bahaya.
> Orientasi waktu
Merupakan orientasi pada tiga masa yaitu
1. Waktu masa lalu adalah unggul dalam budaya dalam penempatan nilai yang
tinggi pada tradisi di masa lalu
2. Orientasi masa sekarang yaitu dimana orang-orang memberi perhatian yang
relatif kecil pada apa yang dikerjakan pada masa lalu dan pada apa yang akan
terjadi masa depan.
3. 0rientasi masa depan dimana memiliki nilai tinggi.
> Orientasi aktivitas
Aktivitas manusia dapat dilihat dalam tiga cara yaitu:
1. Doing, orientasi ini melibatkan pada tipe aktivitas yang hasilnya tampak
pada eksternal individu yang diukur dengan sesuatu
2. Being adalah merupakan lawan yang exterm dari orientasi doing
3. Becoming merupakan integrasi keseluruhan pada perkembangan diri.
> Orientasi relational
Menurut Kluckhon dan Strodbeck memisahkan tiga cara untuk mengartikan hubungan
dengan orang lain yaitu:
1. Individualism
orientasi ini ditandai dengan otonomi individu dengan kata lain individu adalah
unik dan sebagai entitas tersendiri. Prioritas tujuan dan sasaran nya adalah
memprioritaskan pada individu daripada kelompok.Contoh negara yang seperti ini
adalah Amerika Serikat
2.Orientasi langsung atau lineality
orientasi ini memfokuskan pada kelompok dengan tujuan kelompok adalah lebih
utama. Menurut Kluckhon dan Strodbeck kontinyuitas dari kelompok adalah melalui
waktu. Individu-individu adalah penting hanya untuk anggota kelompok
tersebut.Contohnya beberapanegara aristokrasi di Eropa.
3. Collaterality
orientasi ini memfokuskan pada kelompok tetapi bukan perluasan kelompok melalui
waktu. Agaknya fokus pada perluasan kelompok secara lateral/ ke samping
(anggota kelompok dari individu yang paling dekat dalam waktu dan tempat). Tujuan
dari kelompok ditas kepentingan individu. Pada kenyataannya orang-orang tidak
mempertimbangkannya kecuali vis a vis/ sebagai lawan anggota kelompok. Contoh
identifikasi orang jepang dengan perusahaannya di mana dia bekerja atau
universitas di mana dia belajar.
> Penerapan Orientasi
Nilai orientasi ini digunakan untuk memahami komunikasi dengan strangers.
Dengan mempertimbangkan dua budaya yang tampaknya mirip misalnya inggris dan
Amerika Serikat. Sementara ada juga yang mirip di permukaannya saja ternyata
berbeda orientasinya. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya misunderstanding
antara orang-orang dalam budaya yang berbeda.
H. Perubahan Kebudayaan
Pengertian perubahan kebudayaan
adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian
diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan
yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.
Semua terjadi karena adanya salah satu atau beberapa
unsur budaya yang tidak berfungsi lagi, sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan
didalam masyarakat. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian yaitu :
kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi dan filsafat bahkan perubahan dalam
bentuk juga aturan-aturan organisasi social. Perubahan kebudayaan akan berjalan terus-menerus tergantung dari dinamika
masyarakatnya.
Ada faktor-faktor yang mendorong dan
menghambat perubahan kebudayaan yaitu:
a.
Mendorong perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur
kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah, terutama unsur-unsur teknologi
dan ekonomi ( kebudayaan material).
Adanya individu-individu
yang mudah menerima unsure-unsur perubahan kebudayaan, terutama generasi muda.
Adanya faktor adaptasi
dengan lingkungan alam yang mudah berubah.
- Menghambat
perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi
sukar berubah
seperti :adat istiadat dan keyakinan agama ( kebudayaan non material)
Adanya individu-individu yang sukar menerima
unsure-unsur perubahan terutama generasi tu yang kolot.
Ada juga
faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan :
- Faktor
Intern
- Perubahan Demografis
- Konflik
Sosial
- Bencana
Alam
- Perubahan
Lingkungan Alam
2. Faktor Ekstern
-
Perdagangan
- Penyebaran
Agama
- Peperangan
I. Kaitan Manusia Dan Kebudayaan
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia
sebagai perilaku kebudayaan. Dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya? Dalam sosiologi manusia dan
kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya adalah bahwa walaupun keduanya
berbeda tapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan.
Dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar
sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan.
Contoh :
1.
Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau
biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang
melamar.
2. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life )
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang
dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk
menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih
mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value)
3. Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial
tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan,
bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas
mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri
pula pada setiap individu.
4. Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang
berbeda-beda di kalangan umatnya.
5. Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang
pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka
bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat
hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat
tinggal.
Daftar Pusaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar