Peranan dan Fungsi
Bahasa Indonesia
Secara umum bahasa didefinisikan sebagai lambang. Bahasa
adalah alat komunikasi yang berupa system lambang bunyi yang dihasilkan alat
ucap manusia.
Indonesia, adalah negara yang terdiri dari berbagai macam
suku, budaya, dan juga bahasanya. Membahas tentang bahasa, bahasa Indonesia
pada dasarnya merupakan variasi dari bahasa Melayu (Austronesia). Jauh sebelum
Indonesia merdeka, bahasa Melayu sudah dipergunakan pada masa kerajaan -
kerajaan Hindu - Budha dan Islam.
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan
bahas persatuan bangsa Indonesia. Di Timor Leste, Bahasa Indonesia berposisi
sebagi bahasa kerja. Dari sudut pandang Linguistik, bahasa indonesia adalah
salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa
Melayu-Riau dari abad ke-19.
Dalam tulisan ilmiah, bahasa sering diartikan sebagai tulisan
yang mengungkapkan buah pikiran sebagai hasil dari pengamatan, tinjauan,
penelitian yang seksama dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu, menurut metode
tertentu, dengan sistematika penulisan tertentu, serta isi, fakta, dan
kebenarannya dapat dibuktikan dan dapat dipertanggungjawabkan. Bentuk-bentuk
karangan ilmiah identik dengan jenis karangan ilmiah, yaitu makalah, laporan praktik
kerja, kertas kerja, skripsi, tesis, dan disertasi.
fungsi bahasa dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu fungsi
bahasa secara umum dan secara khusus.
Dalam literatur bahasa, dirumuskannya :
fungsi bahasa secara umum :
1. Sebagai
alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri
2.
Sebagai
alat komunikasi.
3.
Sebagai
alat berintegrasi dan beradaptasi social
4.
Sebagai
alat kontrol Sosial
Fungsi bahasa secara khusus :
1.
Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari- hari.
2.
Mewujudkan Seni (Sastra).
3.
Mempelajari bahasa- bahasa kuno.
4.Mengeksploitasi IPTEK.
RAGAM BAHASA
INDONESIA
Manusia adalah makhluk social yang
saling berinteraksi dalam masyarakat menggunakan bahasa, dan dalam masyarakat
tersebut terdapat bermacam – macam bahasa yang disebut Ragam Bahasa. Indonesia
merupakan Negara yang terdiri atas beribu-ribu pulau, yang dihuni oleh ratusan
suku bangsa dengan pola kebudayaan sendiri-sendiri, pasti melahirkan berbagai
ragam bahasa yang bermacam-macam dan ini disebut Ragam Bahasa Indonesia.
Ragam bahasa menurut sudut pandang
penutur atau ragam daerah ( logat atau dialek) yaitu baku dan tidak baku.Ragam
bahasa menurut sikap penutur , gaya atau langgam yang digunakan penutur
terhadap orang yang diajak bicara. Dari sudut pandangan bidang atau pokok
persoalan ragam menurut sarananya yaitu Lisan : dengan intonasi yaitu tekanan,
nada, tempo suara, dan perhentian. Dan Tulisan : dipengaruhi oleh bentuk, pola
kalimat, dan tanda baca. ragam yang mengalami gangguan pencampuran. Ragam
bahasa menurut bidang wacana :
A. RAGAM
BAHASA BERDASARKAN MEDIA/SARANA
- · Ragam bahasa Lisan
Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap
(organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan, kita
berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan
ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka,
gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.
- · Ragam bahasa tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan
memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis,
kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa
dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya
kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat,
ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca
dalam mengungkapkan ide.
Contoh
Ragam bahasa lisan Ragam bahasa tulis
1. Putri bilang kita harus pulang
2. Ayah lagi baca koran
3. Saya tinggal di Bogor
B. RAGAM BAHASA BERDASARKAN PENUTUR
Ragam bahasa berdasarkan daerah
disebut ragam daerah (logat/dialek). Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan
perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang
tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa
Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing memilikiciri khas yang
berbeda-beda. Misalnya logat bahasa Indonesia orang Jawa Tengah tampak
padapelafalan/b/pada posisiawal saat melafalkan nama-nama kota seperti Bogor,
Bandung, Banyuwangi, dll. Logat bahasa Indonesia orang Bali tampak pada
pelafalan /t/ seperti pada kata ithu, kitha, canthik, dll.
Ragam bahasa berdasarkan pendidikan
penutur. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang
berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan
kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video,
film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan
pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi
dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya
mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan
yang seharusnya dipakai.
contoh:
1) Ira mau nulis surat à Ira mau menulis surat
2) Saya akan ceritakan tentang Kancil à Saya akan
menceritakan tentang Kancil.
Ragam bahasa berdasarkan sikap
penutur. Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan
bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap
itu antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca
terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita
dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada
atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan
pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak
penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan
bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin
rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.
Bahasa baku merupakan ragam bahasa yang
dipakai dalam situasi resmi atau formal, baik lisan maupun tulisan.
Bahasa baku dipakai dalam :
a. pembicaraan di muka umum, misalnya pidato kenegaraan,
seminar, rapat dinas memberikan kuliah/pelajaran;
b. pembicaraan dengan orang yang dihormati, misalnya dengan
atasan, dengan guru/dosen, dengan pejabat;
c. komunikasi resmi, misalnya surat dinas, surat lamaran
pekerjaan, undang-undang;
d. wacana teknis, misalnya laporan penelitian, makalah,
tesis, disertasi.
Segi kebahasaan yang telah diupayakan
pembakuannya meliputi
a. tata bahasa yang mencakup bentuk dan susunan kata atau
kalimat, pedomannya adalah buku Tata Bahasa Baku Indonesia;
b. kosa kata berpedoman pada Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI);
c. istilah kata berpedoman pada Pedoman Pembentukan Istilah;
d. ejaan berpedoman pada Ejaan Bahasa Indonesia yang
disempurnakan (EYD);
e. lafal baku kriterianya adalah tidak menampakan kedaerahan.
C. RAGAM BAHASA MENURUT POKOK
PERSOALAN ATAU BIDANG PEMAKAIAN
Dalam kehidupan sehari-hari banyak
pokok persoalan yang dibicarakan. Dalam membicarakan pokok persoalan yang
berbeda-beda ini kita pun menggunakan ragam bahasa yang berbeda. Ragam bahasa
yang digunakan dalam lingkungan agama berbeda dengan bahasa yang digunakan
dalam lingkungan kedokteran, hukum, atau pers. Bahasa yang digunakan dalam
lingkungan politik, berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan
ekonomi/perdagangan, olah raga, seni, atau teknologi. Ragam bahasa yang
digunakan menurut pokok persoalan atau bidang pemakaian ini dikenal pula dengan
istilah laras bahasa.
Perbedaan itu tampak dalam pilihan
atau penggunaan sejumlah kata/peristilahan/ungkapan yang khusus digunakan dalam
bidang tersebut, misalnya masjid, gereja, vihara adalah kata-kata yang digunakan
dalam bidang agama; koroner, hipertensi, anemia, digunakan dalam bidang
kedokteran; improvisasi, maestro, kontemporer banyak digunakan dalam lingkungan
seni; pengacara, duplik, terdakwa, digunakan dalam lingkungan hukum; pemanasan,
peregangan, wasit digunakan dalam lingkungan olah raga. Kalimat yang digunakan
pun berbeda sesuai dengan pokok persoalan yang dikemukakan. Kalimat dalam
undang-undang berbeda dengan kalimat-kalimat dalam sastra, kalimat-kalimat
dalam karya ilmiah, kalimat-kalimat dalam koran/majalah, dll. Contoh kalimat
yang digunakan dalam undang-undang.
- · Macam dan jenis ragam bahasa:
1. Ragam bahasa pada
bidang tertentu seperti bahasa istilah hukum, bahasa sains, jurnalistik, dan lain-lain.
2. Ragam bahasa pada
perorangan atau idiolek seperti gaya bahasa mantan presiden soeharto, gaya
bahasa binyamin s, dan lain-lain.
3. Ragam bahasa pada
sekelompok anggota masyarakay suatu wilayah seperti dialeg bahasa madura,
medan, sunda, dan lain-lain.
4. Ragam bahasa pada
masyarakat suatu golongan seperti ragam bahasa orang akademisi berbeda dengan
ragam bahasaorang jalanan.
5. Ragam bahasa pada
bentuk bahasa seperti bahasa lisan dan bahasa tulisan.
6. Ragam bahasa pada
suatu situasi seperti ragam bahasa formal dan informal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar