TUGAS ILMU BUDAYA DASAR
MINGGU KE 5
Ketua
kelompok : Rajar Ayu Prabawati
(18111227)
Nama
anggota kelompok :
1.
Amaliah
(18111770)
2.
Bagus
ferdian hendro p (18111128)
3.
Dessy
marantika ratuloly (11111900)
4.
Fitri
sarah ( 12111924)
5.
Ketty
kirana (13111936)
6.
Nur
sulaeman nugraha (15111326)
7.
Rama
triatmadja (15111818)
8.
Sonia
regina (16111855)
Kelas
1KA25
UNIVERSITAS GUNADARMA
2012
Manusia dan Cinta kasih
Pengertian cinta kasih
Cinta dan Kasih adalah sesuatu yang sangat
berkesan bagi semua manusia Makna cinta dan kasih yaitu sama semua menghasilkan
makna yang tiada batas. Cinta adalah kekuatan manusia yang paling tinggi oleh
karena itu semua orang memiliki cinta. Selain itu Cinta juga sumber kekuatan
dari segalanya, kita tidak akan dapat mewujudkan setiap impian kita tanpa cinta
karena cinta dapat memberikan dorongan dan motivasi terhadap diri
seseorang.untuk menghasilkan sesuatu yang dinginnkan dapat tercapai dengan
indah. Sedangkan kasih adalah perasaan sayang atau cinta kepada atau sangat
menaruh belas kasihan. sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta, Karena itu
cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang
yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Banyak orang memaknakan arti cinta
itu kepada pasangannya dan sedangkan kasih itu diberikan kepada ibu,ayah,
adik,kakak, nenek,kakek,teman,sahabat,saudara lainya bahkan kita bisa
memberikan kasih kepada orang lain yang belum kita kenal sebelumnya. walah
sejauh ini terlihat berbeda antara cinta dan kasih, tetapi makna yang sesungguhnya
adalah sama-sama memiliki rasa sayang terhadap seseorang.
Tanpa kasih, cinta tidak akan muncul begitu
saja sebaliknya. dan bukan hanya manusia yang mempunyai cintah dan kasih tetapi
seluruh mahluk hidup di dunia memilikinya. Cinta kasih tidak selalu ditujukan
kepada pasangan kita tetapi pada dasarnya cinta kasih adalah anugerah yang
dianugerahkan tuhan kepada seluruh makhluk-mahluknya, misalnya , ketika seekor
hewan yang hidup sendirian,sudah pasti nantinya akan mati dan tak tau arah,sama
dengan manusia yang butuh akan mahluk lainnya untuk saling melengkapi. seperti hewan dengan anaknya, ketika anaknya
diganggu oleh hewan lainya dengan sendirinya induk dari anak hewan terebut
melindungi anaknya.Naluri inipun ada pada manusia, dimulai dari cinta kasih
orang tua kepada anaknya, begitu pula sebaliknya. Akan tetapi naluri kasih
sayang ini dapat tertutup jika terdapat hambatan – hambatan misalnya
pertengkaran, permusuhan, ketidaksukaan dan lainnya.
Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang (kepada) ataupun rasa sangat
kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan
sayang atau cinta (kepada) atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian
cinta kasih dapat diatikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang
disertai dengan menaruh belas kasihan.
Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai. Cinta samasekali bukan nafsu.
Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut:
1. Cinta bersifat manusiawi
2. Cinta bersifat rokhaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah.
3. Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut.
Cinta juga selalu menyatakan unsur - unsur dasar tertentu yaitu:
1. Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya.
2. Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar – benar bedasarkan atas suka rela.
3. Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain, agar mau membuka dirinya.
4. Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.
Menurut Dr. Salito W. Sarwono dalam artikel yang berjudul Segitiga Cinta , bukan cinta segitiga dikatakan bahwa cinta yang ideal memiliki 3 unsur, yaitu:
• Keterikatan, adalah perasaan untuk hanya bersama orang yang dicintai, segala prioritas hanya untuk dia.
• Keintiman, yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa tidak ada jarak lagi, sehingga panggilan formal diganti dengan sekedar nama panggilan.
• Kemesraan, yaitu rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen apabila jauh atau lama tak bertemu, ucapan – ucapan yang menyatakan sayang, saling menium, merangkul dan sebagainya.
Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai. Cinta samasekali bukan nafsu.
Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut:
1. Cinta bersifat manusiawi
2. Cinta bersifat rokhaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah.
3. Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut.
Cinta juga selalu menyatakan unsur - unsur dasar tertentu yaitu:
1. Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya.
2. Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar – benar bedasarkan atas suka rela.
3. Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain, agar mau membuka dirinya.
4. Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.
Menurut Dr. Salito W. Sarwono dalam artikel yang berjudul Segitiga Cinta , bukan cinta segitiga dikatakan bahwa cinta yang ideal memiliki 3 unsur, yaitu:
• Keterikatan, adalah perasaan untuk hanya bersama orang yang dicintai, segala prioritas hanya untuk dia.
• Keintiman, yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa tidak ada jarak lagi, sehingga panggilan formal diganti dengan sekedar nama panggilan.
• Kemesraan, yaitu rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen apabila jauh atau lama tak bertemu, ucapan – ucapan yang menyatakan sayang, saling menium, merangkul dan sebagainya.
Cinta menurut ajaran
agama
Ada yang berpendapat bahwa etika
cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan dengan agama. Tetapi dalam
kenyataan hidup, manusia masih mendambakan teganya cinta dalam kehidupan ini.
Disatu pihak, cinta didengung-dengungkan lewat lagu dan organisasi perdamaian
dunia, tetapi dilain pihak, dalam praktek kehidupan, serta sebagai dasar hidup
jauh dari kenyataan. Atas dasar ini, agama memberikan ajaran cinta kepada
manusia. Tidak kurang seorang Nabi yang bernama Ibrahim yang mendapat kritik
tentang cinta. Suatu saat Ibrahim mendambakan seorang anak. Setelah ahir anak
yang dicintainya (Ismail), ternyata cinta Ibrahim kepada anaknnya dapat
menggeser cintanya kepada PenciptaNya sehingga Tuhan mencobanya dengan menyuruh
Ibrahim menyembelih anaknya. Perintah ini menimbulkan konflik dalam diri
Ibrahim, siapa yang harus dicintai, Tuhan atau anaknya.
Cuplikan peristiwa ini
memberikan indikasi kepada kita bahwa cinta itu harus proporsional dan adil,
jangan lupa diri karena cinta. Untuk itu agama memberikan tuntunan tentang
cinta. Berbagai bentuk cinta ini terdapat didalam al-qur’an.
Cinta Diri
Al-quran telah mengungkapkan
cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri, kecenderungan untuk menuntut
segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya, dan menghindari diri
dari segala sesuatu yang membahayakan keselamatan dirinya, mulai ucapan Nabi
SAW. Bahwa seandainya dia mengetahui hal-hal yang gaib, tentu dia akan
memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhan dirinya dari segala
keburukan:
“… Dan sekiranya kau
mengetahui hal yang gaib, tentulah aku akan memperbanyak kebaikan bagi diriku
sendiri dan aku tidak akan ditimpa kemudaratan …”(Q.S
7:188).
Demikian
pula :
“Manusia tidak jemu-jemu
memohon kebaikan, tetapi jika mereka ditimpa malapetaka, dia menjadi putus asa
lagi putus harapan” (Q.S 41:49).
Manusia cinta pada dirinya agar
terus menerus ikaruniai kebaikan, tetapi apabila ditimpa bencana, ia menjadi
putus harapan.
Cinta Kepada Sesama
Manusia
Alla memerintahkan manusia agar
saling mencintai diantara sesamanya.
“Sesungguhnya
orang-orang mukmin bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu
dan kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat” (Q.S 49:10).
Dalam al-qur’an terdapat pujian
bagi kaum Anshar karena rasa cintanya kepada kaum Muhajirin. Orang-orang yang
telah menempati kota Madinah dan telah berian (Anshar) sebelum (kedatangan)
mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang-orang yang berhijrah kepada mereka.
Dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hat mereka terhadap apa-apa yang diberikan
kepada mereka )orang Muhajirin); mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin)
atas diri mereka sendiri sekalipun mereka sendiri dalam kesusahan.
“Dan siapa yang
dipeihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang
beruntung” (Q.S 59:9).
Cinta diri diantara sesama
manusia menurut ajaran agama Islam ditandai dengan sikap yang lebih
mengutamakan (mencintai) orang lain daripada dirinya sendiri.
Cinta Seksual
Cinta erat kaitannya dengan
dorongan seksual. Hal ini dituliskan dalam al-qur’an :
“Dan diantara
tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia
menciptakan untukmu istri-istri dari jeismu sendiri supaya kamu cenderung dan
merasa tentram kepadanya dan dijadikannya diantaramu rasa kasih sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kamu
yang berfikir” (Q.S 30:21).
Dalam
ayat lain:
“Dijadikan indah pada
(pandangan) manusia kecintaan pada apa-aa yang dingin, yaitu wanita-wanita” (Q.S
3:14).
Cinta seksual merupakan bagian
dari kebutuhan manusia yang dapat melestarikan kasih sayang, keserasian, dan
kerjasama antara suami dan istri. Seks merupakan faktor yang primer bagi
kelangsungan hidup keluarga.
Cinta Kebapakan
Cinta ibu kepada anaknya, atau
dorongan keibuan, merupakan dorongan fisiologis. Artinya, terjadi
perubahan-perubahan fisiologis dan fisis yang terjadi pada diri si ibu sewaktu
mengandung, melahirkan, dan menyusui. Dorongan kebapakan tidak seperti dorongan
keibuan, tetapi dorongan psikis. Hal in tampak dalam cinta bapak kepada anaknya
karena ia merupakan sumber kesenangan dalam kegembiraan baginya, sumber
kekuatan dan kebanggaan, dan merupakan faktor penting bagikelangsungan peran
bapak dalam kehidupan, dan tetap terkenangnya dia seteah meninggal dunia. Hal
ini nampak jelas pada cinta Nabi Yakub a.s kepada puteranya, Yusuf a.s, yang
membangkitkan cemburu adiknya dan dengki saudara-saudaranya yang lain.
“…Sesungguhnya Yusuf dan
saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita sendiri, padalah
kita (ini) adalah saru golongan (yang kuat)…” (Q.S 12:8).
Demikian pula nampak cintanya
Nabi Nuh a.s kepada puteranya :
“Ya Tuhan, sesungguhnya
anakku termasuk keuargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan
Engkau adalah hakim yang seadil-adilnya” (Q.S 11:45).
Cinta Kepada Allah
Puncak cinta manusia yang paling
jernih, bening dan spiritual ialah cintanya kepada Allah swt dan kerinduan
kepada-Nya. Tidak hanya shalat, pujian, dan doanya, tetapi semua tindakan dan
tingkah lakunya ditujukan kepada Allah, mengharapkan penerimaan dan ridha-Nya.
Dalam firman Allah:
“Katakanlah: Jika kamu
(benar-benar) mencintai Allah, ikutilah kau, nsicaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu. Allah maha pengampun lagi maha penyayang” (Q.S
3:31).
Cinta seorang mukmin kepada
Allah melebihi cintanya kepada segala sesuatu yang ada didalam kehidupan ini,
melebihi cintanya kepada dirinya sendiri, anak-anaknya, isteri-isterimnya,
kedua orang tuanya, keluarganya, dan hartanya.
“Katakanlah jika
bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta
kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khwatiri kerugiannya, dan
rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cinta daripada Allah dan
Rasul-Nya dan (dai) berijtihad di jalan-Nya, maka
tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya dan Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (Q.S 9:24)
Cinta
yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan merupakan pendorong dan
mengarahkannya kepada penundukan semu bentuk kecintaan lainnya. Cinta kepada Allah
akan membut seseorang menjadi mencintai sesame manusia, hewan, semua makhluk
Allah dan seluruh alam semesta.
Cinta Kepada Rasul
(Muhammad)
Cinta
kepada Rasul merupakan peringkat kedua setelah cinta kepada Allah. Karena Rasul
Muhammad bagi kaum muslimin merupakan contoh ideal yang sempurna bagi manusia,
baik dalam tingkah laku, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
“Dan sesungguhnya kamu
benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (Q.S 68:4)
Cinta
kepada Rasul ialah karena beliau merupakan suri tauladan, mengajaran al-qur’an
dan bijaksana. Muhammad telah menanggung derita dan berjuang dengan penuh
tantangan sampai tegaknya agama Islam.
Cinta Kepada Ibu-Bapak
Cinta
kepada ibu-bapak dalam agama Islam sangat mendasar, menetukan ridha tidaknya
Tuhan kepada manusia. Sabda nabi Muhammad Saw :
“Keridhaan
allah bergantung kepada keridhaan kedua orang tua dan kemurkaan Allah
bergantung kepada kemurkaan kedua orang tua pula.” (H.R At-Turmudzy).
Khusus
mengenai cinta kepada kedua orang tua ini, Tuhan memperingatan dengan keras
melalui ajaran akhlak mulia dan langsung dengan tatakramanya.
“Dan Tuhanmu telah
memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaklah kamu
berbut baik kepada ibu-bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang
diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemelihraanmu,
maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perataan ‘ah’, dan
janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka ucapan yang
mulia. Rendahkanla dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan, dan
ucapkanlah : wahai Tuhanku, kasihanilah mereka keduanya sebagaimana mereka
berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (Q.S 17:23-24).
Seluruh
uraian tentang konsep cinta menurut ajaran Islam memberikan kejelasan kepada
kita bahwa makna cinta menurut ajaran agama berbeda dengan makna cinta menurut
kajian filsafat. Konsep cinta menurut konsep agama sifatnya lebih realistis dan
operatif, sedangkan dalam konsep filsafat gambarannya bersifat abstrak. Dalam
agama, cinta adalah suatu dinamisme aktif yang berakar dalam kesanggupan kita
untuk member cinta dan menghedaki perkembangan dan kebahagiaan orang yang
dicintai. Apabila ada orang yang egois tak dapat mencintai orang lain,
sesungguhnya ia sendiri tidak dapat mencintai dirinya sendiri
Kasih sayang
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum
bahasa Indonesia karangan W.J.S.Porwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan
cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kehidupan berumah tangga kasih
sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta.
Percintaan muda-mudi (pria-wanita) bila diakhiri dengan perkawinan, maka
didalam rumah tangga keluarga muda itu bukan lagi bercinta-cintaan, tetapi
sudah bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang. Dalam
kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung
jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya,
saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan
yang bulat dan utuh.Bila salah satu
unsur kasih sayang hilang, misalnya unsur tanggung jawab, maka retaklah
keutuhan rumah tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran, terancamlah
kebahagian rumah tangga itu.
Kasih sayang, dan cinta merupakan milik semua
orang. Manifestasi dari kasih sayang dan cinta dapat menciptakan lingkungan
yang tenteram. Karena setiap individu menyadari makna yang paling hakiki dari
rasa kasih sayang dan cinta. Dengan kasih sayang kita akan selalu menghargai
karya orang lain.
Erich
Fromm (1983:54) dalam bukunya Semi Mencintai mengemukakan tentang adanya macam
macam cinta, yaitu:
1.Cinta
Persaudaraan, diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya. Cinta
persaudraan tidak mengenal adanya batas – batas manusia berdasarkan SARA.
2.Cinta
Keibuan, kasih sayang yang bersumber pada cinta seorang ibu terhadap anaknya.
3.Cinta
Erotis, kasih sayang yang bersumber dai cinta erotis (birahi) merupakan sesuatu
yang sifatnya khusus sehingga memperdayakan cinta yang sesunguhnya. Namun, bila
orang yang melakukan hubungan erotis tanpa disadari rasa cinta, di dalamnya
sama sekali tidak mungkin timbul rasa kasih sayang.
4.Cinta
Diri Sendiri, yaitu bersumber dai diri sendiri. CInta diri sendiri bernilai
positif jika mengandung makna bahwa seseorang dapat mengurus dirinya dalam
kebutuhan jasmani dan rohani.
Kasih
sayang dalam diri pribadi seseorang, antara lain :
1.
Pemurah : Sikap infak, yakni rela membelanjakan harta bagi kepentingan keluarga
dan ama social.
2.
Tolong menolong : sikap gotong royong
3.
Pemaaf : Berlapang dada, memafkan sahabat – sahabatnya yang pernah bersalah.
4.
Damai : Cenderung mengulurkan tangan, perdamaian kepada orang yang memusuhinya.
5.
Persaudaraan : Rasa kasih sayang kepada sesame mukmin dan muslim
6.
Menghubungkan tali kekeluargaan (Silaturahmi) : seorang muslim tidak akan
senang memutuskan tali kekeluargaan.
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga
kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib.
Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata.
Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi
rasa cinta dan kasih.
Filsuf Rusia, Salovjef dalam bukunya makna
kasih mengatakan jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara
serius,ia terlempar ke luar dari cinta diri. Ia mulai hidup untuk
oranglain.Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia
Tingkatan
kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
·
Kemesraan
dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu
dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan
seksualitasnya kuat.
·
Kemesraan
dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan.
Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun
bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
·
Kemesraan
Manusia Usia Lanjut, Kemesraan bagi manusia berbeda dengan pada usia
sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.
Pemujaan
Pemujaan berasal dari kata puja yang berarti
penghormatan atau tempat memuja kepada dewa – dewa atau berhala. Dalam
perkembangannya kemudian pujaan ditujukan kepada orang yang dicintai, pahlawan
dan Tuhan YME. Pemujaan kepada Tuhan adalah perwujudan cinta manusia kepada
Tuhan, karena merupakan inti , nilai dan makna dari kehidupan yang sebenarnya.
Cara Pemujaan dalam kehidupan manusia terdapat
berbagai perbedaan sesuai dengan ajaran agama, kepercayaan, kondisi dan
situasi. Tempat pemujaan merupakan tempat komunikasi manusia dengan Tuhan.
Berbagai seni sebagai manifestasi pemujaan merupakan suatu tambahan tersendiri
dalam terciptanya kehidupan yang lebih indah.
Belas kasihan dan cinta kasih erothis
Belas Kasihan
pengertian belas kasih
Belas kasih (composian)adalah kebajikan -satu di mana kapasitas emosional
empati dan simpati untuk penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian dari
cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan
humanisme-dasar ke tertinggi prinsi-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan
kepribadian .
Ada aspek belas kasih yang menganggap dimensi kuantitatif, seperti individu belas kasih yang sering diberi milik kedalaman,kekuatan atau gairah . Lebih kuat dari empati , merasakan umumnya menimbulkan aktif keinginan untuk meringankan penderitaan orang lain.. Hal ini sering, meskipun tidak pasti, komponen kunci dalam apa yang memanifestasikan dalam konteks sosial .Dalam etika istilah, berbagai ungkapan bawah usia yang disebut Golden Rule mewujudkan oleh implikasi prinsip kasih sayang: untuk orang lain apa yang Anda ingin mereka lakukan untuk Anda
Ada aspek belas kasih yang menganggap dimensi kuantitatif, seperti individu belas kasih yang sering diberi milik kedalaman,kekuatan atau gairah . Lebih kuat dari empati , merasakan umumnya menimbulkan aktif keinginan untuk meringankan penderitaan orang lain.. Hal ini sering, meskipun tidak pasti, komponen kunci dalam apa yang memanifestasikan dalam konteks sosial .Dalam etika istilah, berbagai ungkapan bawah usia yang disebut Golden Rule mewujudkan oleh implikasi prinsip kasih sayang: untuk orang lain apa yang Anda ingin mereka lakukan untuk Anda
cara-cara menumpahkan belas kasih
1.
Menunjukan bahwa kita peduli
2.
Memberikan perhatian
3.
Menjaga
4.
Berbicara dengan lembut
5.
Memberi sesuatu tanpa mengingatnya
Cinta kasih erothis
yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan
penyatuan dengan seseorang lainnya. cinta kasih erotis bersifat ekslusif, bukan
universal, pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali di campurbaurkan dengan
pengalaman yang dapat di eksplosif berupan jatuh cinta. Tetapi seperti yang
telah dikatakan terlebih dahulu , pengalaman intimitas, kemesraan yang
tiba-tiba ini pada hakekatnya hanya sementara.
Keinginan seksual menuju kepada penyatuan diri, tetapi
sekali-kali bukan merupakan nafsu fisi belaka, untuk meredakan ketegangan yang
menyakitkan. Rupanya keinginan seksual dengan mudah dapat di dicampuri atau di
stimulasi oleh tiap-tiap perasaan yang mendalam.
Dalam cinta kasih erotis terdapat eksklusivitas yang
tidak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih keibuan, sering
kali eksklusivitas dalam cinta kasih erotis di salah tafsirkan dan di
artikan sebagai suatu ikatan hak milik, contoh sering kita jumpai separang
orang-orang yang sedang saling mencintai tanpa merasakan cinta kasih terhadap
setiap orang lainya.
Cinta kasih erotis apabila ia benar-benar cinta kasih,
mempunyai satu pendirian yaitu bahwa seseorang sunguh-sunguh mencintai dan
mengasihi dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya dan menerima pribadi orang
lain(wanita ataupun pria). Hal ini merupakan dasar gagasan bahwa suatu
pernikahan tradisional, yang kedua mempelainya tidak pernah memilih jodohnya
sendiri, beda halnya dengan kebudayaan barat/ zaman sekarang, gagasan itu
ternyata tidak dapat diterima sama sekali. Cinta kasih hanya di anggap sebagai
hasil suatu reaksi emosional dan spontan.
Dengan demikian, bahwa cinta kasih erotis merupakan
atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak
lain dari perbuatan kemauan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar