Rabu, 24 April 2013

Ikhlas


           Ikhlas adalah ketrampilan yang dimiliki hati untuk berserah diri, baik harapan, keinginan maupun kekhawatiran hanya kepada ALLAH. Ikhlas seringkali ditujukan untuk orang-orang dalam kondisi tertentu, misalnya orang yang tengah ditimpa musibah, miskin, terpojok atau bahkan menjelang ajal. Padahal sebenarnya tidak. Mereka yang sudah mapan sekalipun, harus terus mengasah hati agar selalu berada di zona ikhlas.
                Setiap hamba Allah memiliki kemampuan dan kemauan dalam beribadah yang berbeda-beda. Sedangkan nilai ibadah seorang hamba di hadapan Allah ditunjukkan dengan ikhlasnya dalam beramal. Tanpa keikhlasan takkan berarti apa-apa amal seorang hamba. Tidak akan ada nilainya di sisi Allah jika tidak ikhlas dalam beramal.

                Niat adalah pengikat amal. Keikhlasan seseorang benar-benar menjadi teramat sangat penting dan akan membuat hidup ini menjadi lebih mudah, indah dan jauh lebih bermakna.

           Balasan yang dinikmati oleh hamba Allah yang ikhlas adalah akan memperoleh pahala amal, walaupun amalan tersebut belum dilakukan. Disamping itu akan merasakan ketentraman jiwa, ketenangan batin. Betapa tidak? Karena dia tidak diperbudak oleh penantian untuk mendapatkan pujian, penghargaan atau imbalan. Dipuji atau tidak sama saja.

                Ketahuilah, bahwa ikhlas itu menurut ulama-ulama kita ada dua macam :
  • ·         Ikhlas dalam amal

Ikhlas dalam amal, ialah niat taqorrub kepada Allah SWT dan niat mengagungkan perintahNya dan niat melaksanakan seruan Allah SWT. yang mendorong semuanya itu ialah ijtihad yg sungguh-sungguh.
  • Ikhlas dalam memohon pahala

Ikhlas dalam memohon pahala, yaitu bermaksud untuk mencari kemanfaatan akhirat dg amal yg baik.


TANDA-TANDA IKHLAS SEORANG HAMBA
1.            Tidak mencari populartias dan tidak menonjolkan diri
2.            Tidak rindu pujian dan tidak terkecoh pujian.
          Pujian hanyalah sangkaan orang kepada kita, padahal kita sendiri yang tahu keadaan kita yang   sebenarnya. Pujian adalah ujian Allah, hampir tidak pernah ada pujian yang sama persis dengan  kondisi dan keadaan diri kita yang sebenarnya.
3.            Tidak silau dan cinta jabatan
4.            Tidak diperbudak imbalan dan balas budi
5.            Tidak mudah kecewa.        

Tidak ada komentar: