Salah satu keharusan terpenting
yang harus diwujudkan oleh setiap mu’min adalah beramal shaleh. Karena itu di
dalam Al-Qur’an dan Al Hadits, kita dapati begitu banyak perintah untuk beramal
shaleh bagi orang-orang yang telah mengaku beriman. Bentuk amal shaleh itu
sendiri amat banyak, setiap perbuatan seorang muslim sejak bangun tidur di pagi
hari hingga tidur lagi di malam hari pada dasarnya bisa dinilai sebagai amal
yang shaleh manakala memenuhi tiga kriteria. Pertama, niat yang ikhlas karena
Allah Swt. Kedua, benar dalam melaksanakannya sebagaimana yang telah ditentukan
oleh Allah dan Rasul-Nya. Ketiga, tujuannya adalah untuk mencari ridha Allah
Swt.
Secara
bahasa "amal" berasal dari bahasa Arab yang berarti perbuatan atau
tindakan, sedangkan saleh berarti yang baik atau yang patut. Menurut istilah,
amal saleh ialah perbuatan baik yang memberikan manfaat kepada pelakunya di
dunia dan balasan pahala yang berlipat di akhirat. Islam memandang bahwa amal
saleh merupakan manifestasi keimanan kepada Allah SWT. Islam bukan sekadar
keyakinan, melainkan amalan saleh yang mengejawantahkan keyakinan tersebut.
Amal saleh menegaskan prinsip-prinsip keimanan dalam serangkaian aturan-aturan
Allah SWT.
Sedangkan
amal saleh yang tanpa keimanan akan menjadi perbuatan yang tidak ada nilainya
di hadapan Allah. Sebagai contoh orang yang dalam kesehariannya suka memberi
bantuan kepada siapa saja yang membutuhkan tetapi tidak dilandasi dengan
keimanan kepada Allah, maka Syarat
sahnya sebuah perbuatan kebaikan seseorang antara lain :
- Amal saleh harus dilandasi niat karena Allah semata
Allah berfirman yang
artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun
perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. (QS
16:97).
- Amal saleh hendaknya dikerjakan sesuai dengan Qur'an dan Hadits
“barangsiapa mengharap perjumpaan
dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shaleh dan janganlah
ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada-Nya”.
(QS 18:110).
- Amal saleh juga harus dilakukan dengan mengetahui ilmunya
Allah ta’ala berfirman (yang
artinya), “Janganlah kamu mengikuti apa-apa yang kamu tidak memiliki ilmu
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, itu semuanya pasti
akan dimintai pertanggungjawabannya.” (QS. al-Israa’: 36).
Dari Mu’awiyah bin Abi Sufyan
radhiallahu ‘anhu dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda : “Barangsiapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan maka Dia
akan memahamkan baginya agama (Islam).” (HR Bukhari Muslim)
Dengan
demikian, seorang yang mengaku beriman harus menjalankan amalan keislaman,
begitu pula orang yang mengaku islam harus menyatakan keislamannya. Iman dan
Islam seperti bangunan yang kokoh di dalam jiwa karena diwujudkan dalam bentuk
amal saleh yang menunjukkan nilai-nilai keislaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar