Kamis, 10 Januari 2013

Pentingnya Kesehatan



            Islam merupakan agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia untuk membangun kemakmuran di bumi menuju kebahagian dunia dan akhirat.
Salah satu penunjang kebahagiaan tersebut adalah kesehatan.
            Agama Islam sangat mengutamakan kesehatan (lahir dan batin) dan menempatkannya sebagai nikmat hidup kedua setelah iman, sebagaimana sabda Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam “Mohonlah kepada Allah pengampunan, kesehatan (zhahir batin) dan keyakinan di duniadan akhirat. Sesungguhnya Allah tidak memberikan kepada seseorang setelah keyakinan (Iman) yang lebih baik daripada kesehatan.” (HR. Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah dan Abu Bakar, shahih sanadnya dari lbnu Abbas Radhiyallahuanh).
Makanlah di antara rezki yang baik yang telah kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barangsiapa ditimpa oleh kernurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia”. (QS. 20:81)
            Dalam ayat-ayat ini dengan tegas Allah memerintahkan makan dan minum dan melarang berlebihan. Makan dan minum adalah suatu perintah yang harus dikerjakan, kalau tidak maka hukumnya telah bermaksiat kepada Allah (dosa). Demikian pula halnya makan dan minum yang berlebihan, yaitu melebihi dari keperluan tubuh.  Dalam ilmu Kesehatan, makan dan minum merupakan sumber nutrisi untuk keperluan hidup yang normal. Jumlah dan macamnya harus sesuai dengan keperluan tubuh. Tidak boleh kekurangan dan tidak boleh berlebihan. Hal ini diajarkan di dalam suatu disiplin ilmu khusus yang disebut ilmu gizi. Bila kekurangan atau kelebihan maka tubuh akan mengalami gangguan kesehatan.
Sehubungan dengan ini Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam telah bersabda,
Tidaklah seorang manusia memenuhi satu wadah yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplahbagi anak manusia beberapa makanan yang dapat menegakkan tulang rusuknya, jikamemang harus makan banyak maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untukminumannya dan sepertiga untuk nafasnya”. 
(HR. Tirmidzi: 2302, Nasai dan lbn Majah, lihat Silsilah alShahihah: 2265)

Tidak ada komentar: