Waktu
merupakan asset yang sangat berharga , ladang subur untuk menuntut ilmu dan
mengumpulkan amal shaleh . Setiap detik yang berlalu tak mungkin bisa kembali
lagi. Kita sebagai umat muslim harus
bisa memanfaatkan waktu. Sebaik mungkin waktu yang tersisa harus di renungi untuk
bekal di akhirat kelak.
Ingatlah
pesan Nabi Muhammad saw: “Jadilah engkau di dunia ini seperti seorang
musafir atau bahkan seperti seorang pengembara. Apabila engkau telah memasuki
waktu sore, janganlah menanti datangnya waktu pagi. Dan apabila engkau telah
memasuki waktu pagi, janganlah menanti datangnya waktu sore. Ambillah waktu
sehatmu (untuk bekal) waktu sakitmu, dan hidupmu untuk (bekal)
matimu.” (H.R. Bukhari).
Hadits
tersebut mengingatkan kita agar kita selalu mempersiapkan diri dalam menghadapi
kehidupan di dunia ini. Seperti halnya seorang pengembara, hendaknya selalu
menyiapkan perbekalan. Selain itu, Hadits ini juga mengingatkan kita agar
selalu memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Jangan suka menunda-nunda
waktu. Kalau kita ingin berbuat baik, lakukan sesegera mungkin. Jangan menunggu
esok hari. Mumpung masih diberi kesehatan. Berbuat baiklah sebanyak-banyaknya,
sebab kalau sudah sakit, kita sulit untuk melakukan sesuatu. Apalagi kalau sudah
meninggal, tertutup sudah kesempatan untuk beramal shaleh di dunia.
Agar sisa-sisa waktu yang Allah SWT
berikan ini menjadi sangat
bermanfaat, kita harus melakukan tips-tips dibawah ini:
1. Membaca
bacaan yang bermanfaat
"Orang yang membaca Al-Qur'an sedang dia
terbata-bata dalam membacanya serta kesulitan dalam membacanya maka dia
mendapatkan dua pahala, sedangkan orang yang membaca dengan mahir maka dia
bersama para penulis kitab (malaikat) yang mulia lagi berbakti." (HR.
Al-Bukhari dan Muslim).
2. Berdzikir
kepada Allah
Ini adalah
amalan yang mudah, setiap orang mampu melakukannya, baik orang kaya maupun
miskin, orang yang berilmu maupun jahil, orang merdeka atau budak, laki-laki
maupun wanita, besar ataupun kecil. Rasulullah SAW telah menggabarkan perbedaan
antara orang yang berdzikir kepada Allah dengan orang yang tidak berdzikir,
seperti perbedaan antara orang yang hidup dan orang yang mati.
3. Mendidik anak-anak
Mendidik anak-anak merupakan tanggung
jawab yang agung, tugas itu merupakan tanggung jawab yang besar bagi seoarang
wanita. Karena laki-laki lebih banyak kesibukannya daripada wanita dan lebih
sedikit tinggal di rumah. Adapun seorang Ibu lebih dekat kepada anak-anaknya
dan lebih banyak di rumah.
4. Memerintahkan kepada yang ma'ruf dan melarang dari yang mungkar
"Aku telah
mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Barang-siapa di antara kalian melihat
kemungkaran hendaklah dia mengubah dengan tangannya, jika tidak mampu maka
ubahlah dengan lisan (nasihat). Dan jika tidak mampu maka hendaklah
meng-ubahnya dengan hati (tidak senang dengan kemungkaran itu) dan itulah
selemah-lemah iman'." (HR. Muslim).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar