Kalimat
Turunan adalah Kalimat non inti merupakan hasil proses dari mentransformasikan
Kalimat Inti. Sebuah
kalimat inti dapat ditransformasikan menjadi kalimat transformasi atau kalimat
luas dengan mengubah ciri-cirinya, tetapi dengan tetap mempertahankan kata pada
S dan P sebagai intinya.
Kalimat
Inti: (2) Kakak membaca majalah.
Kalimat-kalimat
di bawah ini merupakan hasil transformasi dari kalimat tersebut.
(2a)
Kakak membaca majalah?
(2b)
Kakak membaca majalah tadi.
(2c)
Kakak saya yang paling tua membaca majalah tadi.
(2d)
Kakak tidak membaca majalah.
(2e)
Membaca majalah, kakak.
(2f)
Kakak membaca majalah saat hujan turun dengan deras.
Kalimat
(2a) sampai dengan (2f) merupakan kalimat hasil transformasi dari kalimat (2)
kakak membaca majalah. Jika diperhatikan kalimat (2a) sampai dengan (2f),
memiliki inti S dan P yang sama dengan kalimat (2), S masih tetap diisi kata
kakak dan P diisi oleh kata membaca.
Perhatikan
kalimat di bawah ini!
(4)
Kakak yang membaca majalah itu sangat baik.
Apakah
kalimat (4) di atas merupakan hasil transformasi dari kalimat (2)? Bila kalimat
di atas diteliti fungsi-fungsinya terlihat bahwa kata kakak sebagai S, yang
membaca majalah itu sebagai K yang menjelaskan S, dan sangat baik sebagai P.
Jadi, kalimat itu bukan berasal dari kalimat.
(2),
melainkan berasal dari kalimat Kakak baik.
Jenis Kalimat Menurut Jumlah Klausanya
Menurut
jumlah klausa pembentuknya, kalimat dapat dibedakan atas dua macam, yaitu
kalimat tunggal, kalimat majemuk atau kalimat turunan.
·
Kalimat Tunggal
Kalimat
tunggal adalah kalimat yang mempunyai satu klausa. Karena klausanya yang
tunggal maka dinamai kalimat tunggal. Hal itu juga berarti hanya ada satu
P(predikat) di dalam kalimat tunggal. Seperti telah dijelaskan, unsur S dan P
adalah penanda klausa. S dan p selalu wajib dalam setiap kalimat.
Contoh
:
Kami
mahasiswa Indonesia.
·
Kalimat Majemuk
Kalimat
majemuk adalah kalimat yang merupakan gabungan dua atau lebih kalimat tunggal.
Hal itu berarti dalam kalimat majemuk terdapat lebih dari satu klausa.
contoh
diberikut ini.
Seorang manajer harus mempunyai wawasan yang
luas dan harus menjunjung tinggi etika profesi .
·
Kalimat Majemuk
Setara
Kalimat
majemuk setara mempunyai ciri :
1.
Dibentuk dari dua
atau lebih kalimat tunggal
2.
Kedudukan tiap
kalimat sederajat
3.
Penghubung Klausa dalam Kalimat Majemuk Setara
4.
Jenis Hubungan Fungsi Kata Penghubung
Penjumlahan menyatakan penjumlahan atau
gabungan kegiatan, keadaan, peristiwa, dan proses dan, serta, baik, maupun Pertentangan menyatakan bahwa
hal yang dinyatakan dalam klausa pertama bertentangan dengan klausa kedua tetapi, sedangkan, bukannya, melainkan
Pemilihan menyatakan pilihan di antara dua kemungkinan Atau Perurutan menyatakan kejadian yang berurutan lalu, Contoh
kalimat majemuk setara :
ü Erni mengonsep surat itu dan Rini mengetiknya.
ü Muridnya kaya, tetapi ia sendiri miskin.
·
Kalimat Majemuk
Bertingkat
Konstruksi
kalimat majemuk bertingkat berbeda dengan kalimat majemuk setara. Perbedaannya
terletak pada derajat klausa pembentuknya yang tidak setara karena klausa kedua
merupakan perluasan dari klausa pertama. Karena itu, konjungtur kalimat majemuk
bertingkat juga berbeda dengan konjungtur kalimat majemuk setara.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar