Selasa, 26 November 2013

Kegiatan Menulis dn Tinggi Perguruan


             Kegiatan menulis merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam seluruh proses belajar yang dialami mahasiswa selama menuntut ilmu di perguruan tinggi. Pada setiap semester mereka harus menulis makalah atau tulisan lainnya, ada kalanya untuk semua mata kuliah yang ditempuh. Dengan demikian, mereka diharapkan akan memiliki wawasan yang lebih luas dan mendalam mengenai topik yang ditulisnya.

            Namun, dalam menghadapi tugas menulis di atas banyak mahasiswa yang menganggapnya sebagai beban berat. Anggapan tersebut timbul karena kegiatan menulis memang meminta banyak tenaga, waktu, serta perhatian yang sungguh-sungguh.

            Sehubungan dengan kegunaan kegiatan menulis di atas, perlu diingat bahwa banyak keuntungan yang dapat dipetik dari pelaksanaan kegiatan tersebut.

            Pertama, dengan menulis kita dapat lebih mengenali kemampuan dan potensi diri kita. Kita mengetahui sampai di mana pengetahuan kita tentang suatu topik. Untuk mengembangkan topik itu kita dipaksa berpikir, menggali pengetahuan dan pengalaman yang kadang tersimpan di alam bawah sadar.

            Kedua, melalui kegiatan menulis kita mengembangkan berbagai gagasan. Kita dipaksa bernalar: menghubung-hubungkan serta membandingkan fakta-fakta yang mungkin tidak pernah kita lakukan jika kita tidak menulis.

            Ketiga, kegiatan menulis memaksa kita lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi sehubungan dengan topik yang kita tulis. Dengan demikian kegiatan menulis memperluas wawasan baik secara teoritis maupun mengenai fakta-fakta yang berhubungan.
            Keempat, menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematis serta mengungkapkannya secara tersurat. Dengan demikian, kita dapat menjelaskan permasalahan yang semula samar bagi diri kita sendiri.

            Kelima, melalui tulisan kita akan dapat meninjau serta menilai gagasan kita sendiri secara lebih objektif.

         Keenam, dengan menuliskan di atas kertas kita akan lebih mudah memecahkan permasalahan, yaitu dengan menganalisisnya secara tersurat, dalam konteks yang lebih konkret.

          Ketujuh, tugas menulis mengenai suatu topik mendorong kita belajar secara aktif. Kita harus menjadi penemu sekaligus pemecah masalah, bukan sekedar menjadi penyadap informasi dari orang lain.

            Kedelapan, kegiatan menulis yang terencana akan membiasakan kita berpikir serta berbahasa secara tertib.

            Tentu saja menulis di perguruan tinggi tidak sesederhana menulis di lembaga pendidikan dasar atau menengah. Banyak persyaratan yang harus dipenuhi. Tulisan yang baik memiliki beberapa ciri, diantaranya bermakna, jelas/lugas, merupakan kesatuan yang bulat, singkat dan padat, serta memenuhi kaidah kebahasaan. Di samping itu tulisan yang baik harus bersifat komunikatif.

Menulis sebagai Proses
Kegiatan menulis adalah suatu proses penulisan.
Kita melakukan kegiatan itu dalam beberapa tahap yang diantaranya yaitu:
1.    Tahap prapenulisan: Penentuan topik,tujuan dan bahan.
2.    Tahap penulisan: Penyusunan paragraph dan kalimat, yang disertai dengan pemilihan kata dan teknik penulisannya.
3.    Tahap revisi: Perbaikan dan pembacaan ulang.

·        Tahap Prapenulisan
Tahap ini merupakan tahap persiapan menulis dan mencakup beberapa langkah kegiatan.
1.    Penentuan topik. (diperoleh dari pengalaman dan pengamatan).
2.    Membatasi topik. (Secara eksplisit tujuan penulisan ini dapat dinyatakan dengan tesis dan pernyataan maksud).
3.    Menentukan bahan. (Bahan dapat diperoleh dari pengalaman dan inferensi dari pengalaman).
4.    Menyusun kerangka. (Kerangka itu dapat berbentuk kerangka topik atau kerangka kalimat).

·        Tahap Penulisan
Pada tahap ini kita membahas setiap butir topik yang ada di dalam kerangka yang disusun. Dalam mengembangkan gagasan menjadi suatu karangan yang utuh diperlukan bahasa, kita harus mampu memilih kata dan istilah yang kemudian dirangkaikan menjadi kalimat-kalimat yang efektif. Lalu kalimat disusun menjadi paragraf yanh memenuhi persyaratan. Selain itu tulisan ini harus ditulis dengan ejaan dengan tanda baca yang tepat.

·        Tahap Revisi
Pada tahap ini biasanya kita meneliti secara menyeluruh mengenai logika, sistematika, ejaan, tanda baca, pilihan kata, kalimat, paragraph, pengetikan catatan kaki dan daftar pustaka serta yang lainnya. Jika tidak ada lagi yang kurang memenuhi persyaratan selesailah sudah tulisan kita.

Sumber:






i

Tidak ada komentar: