1. Manfaat Kerangka Karangan:
a.
Untuk menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
b.
Untuk menyusun karangan secara teratur.
c.
Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda.
d.
Menghindari penggarapan topik dua kali atau lebih.
e.
Memudahkan penulis mencari materi pembantu.
2.
Pola Susunan Kerangka Karangan
a.
Pola Alamiah Susunan atau pola alamiah adalah suatu urutan unit-unit kerangka
karangan sesuai dengan keadaan yang nyata di alam. Sebab itu susunan alamiah
dapat dibagi lagi menjadi tiga bagian utama, yaitu berdasarkan urutan ruang,
urutan waktu, dan urutan topik yang ada.
b.
Pola Logis Pola logis berdasar urutan:
1)
klimaks – anti klimaks
2)
umum – khusus
3)
sebab – akibat
4)
proses
5)
dan lain-lain.
3. Macam-macam Kerangka Karangan
a. Berdasar Sifat Rinciannya:
1) Kerangka Karangan Sementara / Non-formal:
cukup terdiri atas dua tingkat, dengan alasan:
a) topiknya tidak kompleks
b) akan segera digarap
) Kerangka Karangan Formal:
terdiri atas tiga tingkat, dengan alasan:
a) topiknya sangat kompleks
b) topiknya sederhana, tetapi tidak segera
digarap
b.
Berdasar perumusan teksnya
1) Kerangka Kalimat
2) Kerangka Topik
3) Gabungan antara Kerangka Kalimat dan
Kerangka Topik
4. Syarat Kerangka Karangan yang baik
a. Tesis atau pengungkapan maksud harus jelas.
Pilihlah topik yang merupakan hal yang khas,
kemudian tentukan tujuan yang Jelas. Lalu buatlah tesi atau pengungkapan
masksud.
b. Tiap unit hanya mengandung satu gagasan.
Bila satu unit terdapat lebih dari satu
gagasan, maka unit tersbut harus dirinci.
c. Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus
disusun secara logis, sehingga rangkaian ide atau pikiran itu tergambar jelas.
d. Harus menggunakan simbol yang konsisten.
1.
Menentukan tema dan judul
Sebelum
anda mau melangkah, yang pertama kali dipikirkan adalah mau kemana kita berjalan?
lalu bila menulis, apa yang akan kita tulis? Tema adalah pokok persoalan,
permasalahan, atau pokok pembicaraan yang mendasari suatu karangan. sedangkan
yang dimaksud dengan judul adalah kepala karangan. kalau tema cakupannya lebih
besar dan menyangkut pada persoalan yang diangkat sedangkan judul lebih pada
penjelasan awal (penunjuk singkat) isi karangan yang akan ditulis.
Tema
sangat terpengaruh terhadap wawasan penulis. semakin banyak penulis membiasakan
membaca buku, semakin banyak aktifitas menulis akan memperlancar penulis
memperoleh tema. namun, bagi pemula perlu memperhatikan beberapa hal penting
agar tema yang diangkat mudah dikembangkan. diantaranya :
a.
jangan mengambil tema yang bahasannya terlalu luas.
b.
Pilih tema yang kita sukai dan kita yakini dapat kita kembangkan.
c.
Pilih tema yang sumber atau bahan-bahannya dapat dengan mudah kita peroleh.
JUDUL
- Ada dua cara pembatasan topik ? judul karangan
- masalah apa, mengapa, bagaimana, di mana,
dan kapan.
- Judul adalah perincian atau penjabaran dari
topik.
- Judul lebih spesifik dan sering telah
menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas.
- Judul tidak harus sama dengan topik.
- Jika topik sekaligus menjadi judul,
biasanya karangan akan bersifat umum dan ruang lingkupnya sangat luas.
- Judul dibuat setelah selesai menggarap
tema, sehingga bisa terjamin bahwa judul itu cocok dengan temanya.
- Sebuah judul yang baik akan merangsang
perhatian pembaca dan akan cocok dengan temanya.
- Judul hanya menyebut ciri-ciri yang utama
atau yang terpenting dari karya itu, sehingga pembaca sudah dapat membayangkan
apa yang akan diuraikan dalam karya itu.
- Ada judul yang mengungkapkan maksud
pengarang, misalnya dalam sebuah laporan eksposisi, contohnya :
“Suatu
Penelitian tentang Korelasi antara Kejahatan Anak-anak dan Tempat Kediaman yang
Tidak Memadai”.
Syarat
judul yang baik
- harus relevan, judul harus mempunyai
pertalian dengan temanya, atau dengan beberapa bagian yang penting dari tema
tersebut.
- judul harus dapat menimbulkan keingintahuan
pembaca terhadap isi buku atau karangan.
- harus singkat, tidak boleh mengambil bentuk
kalimat atau frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangkaian
kata yang singkat. Bila harus membuat judul yang panjang, ciptakanlah judul
utama yang singkat dengan judul tambahan yang panjang.
- tidak provokatif.
Judul
karangan sedapat-dapatnya :
A.
singkat dan padat,
B.
menarik perhatian, serta
C.
menggambarkan garis besar (inti) pembahasan.
Contoh
: Upaya menurunkan risiko bahaya letusan gunung Penanggulangan krisis air di
Jakarta
Tujuan
perlu dirumuskan dengan gamblang agar jelas apa yang akan dicapai oleh tulisan
ini.
Tujuan
dapat diungkapkan dengan kata operasional :
- Menanggulangi
- Mengurangi
- Menemukan
- Meningkatkan
- Mengoptimalkan
- Mengevaluasi
- Mengendalikan
2.
Mengumpulkan bahan
Sudah
punya tujuan, dan mau melangkah, lalu apa bekal anda? sebelum melanjutkan
menulis, perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi
tulisan. bagaimana ide, dan inovasi dapat diperhatikan kalau tidak ada hal yang
menjadi bahan ide tersebut muncul. buat apa ide muluk-muluk kalau tidak
diperlukan. perlu ada dasar bekal dalam melanjutkan penulisan.
Untuk
membiasakan, kumpulkanlah kliping-kliping masalah tertentu (biasanya yang
menarik penulis) dalam berbagai bidang dengan rapi. hal ini perlu dibiasakan
calon penulis agar ketika dibutuhkan dalam tulisan, penulis dapat membuka
kembali kliping yang tersimpan sesuai bidangnya. banyak cara memngumpulkannya,
masing-masing penulis mempunyai cara masing-masing sesuai juga dengan tujuan
tulisannya.
3.
menyeleksi bahan
Sudah
ada bekal, dan mulai berjalan, tapi bekal mana yang akan dibawa? agar tidak
terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema
pembahasan. polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah
dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. berikut ini petunjuk-petunjuknya :
1.
catat hal penting semampunya.
2.
jadikan membaca sebagai kebutuhan.
3.
Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah.
4.
Membuat kerangka
5.
mengembangkan kerangka karangan
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar